Kisah Gereja dan Masjid Bersebelahan di Jawa Tengah, Damai Jalani Bulan Ramadan dan Paskah Bersamaan
YouTube/KIRASA 123 channel
Nasional

Beberapa gereja dan masjid di Jawa Tengah memiliki lokasi yang bersebelahan atau berhadapa langsung. Ini kisah mereka kala Paskah dan bulan Ramadan jatuh di waktu yang bersamaan.

WowKeren - Tahun ini, umat Kristiani memperingati Paskah bersamaan degan umat Muslim menjalani bulan Ramadan. Toleransi dan damai pun dapat dirasakan di beberapa gereja yang bersebelahan langsung dengan masjid di Jawa Tengah.

Yang pertama ada Gereja Kristen Jawa (GKJ) Joyodiningratan yang bersebelahan langsung dengan Masjid Al Hikmah. Keduanya terletak di Jalan Gatot Subroto Kratonan Serengan, Solo, Jateng. Masjid dan gereja tersebut bersama-sama menjaga toleransi dalam kebersamaan melaksanakan Salat Tarawih dan ibadah Paskah pada Kamis (14/4).

Sebagai informasi, umat Kristiani menggelar ibadah Kamis Putih hari ini dalam rangkaian pekan Paskah. Imam Masjid Al Hikmah Solo, Muhammad Soeqhodi, mengungkapkan bahwa ibadah Kamis Putih di GKJ Joyodiningratan berbarengan dengan Salat Tarawih.

Oleh sebab itu, pihak masjid tidak mengeluarkan suara membaca Alquran di menara, melainkan cukup di dalam masjid. Dengan demikian tidak mengganggu kegiatan di gereja.

Hal senada juga disampaikan oleh Pendeta GKJ Joyodiningratan Solo, Nunung Istining Hyang. Ia menjelaskan bahwa pihaknya tahu masjid menggelar Salat Tarawih sehingga ibadah di gereja tidak sampai keluar gedung.

"Begitu juga kegiatan ibadah masjid hanya ada di dalam gedung masjid, dan kami juga hanya di dalam gedung gereja," ungkap Nunung dilansir Antaranews. "Kalau masalah keramaian, kami sudah biasa bersama-sama ibadah di waktu yang sama."


Sementara itu, hal serupa juga dapat ditemukan di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Gereja Injil Tanah Jawa Tempur dan Masjid Nurul Hikmah di Desa Tempur, Jepara, dibangun berhadapan dengan jarak 5 meter saja.

Pendeta Gereja Injil Tanah Jawa, Suwadi, mengungkapkan bahwa kebaktian akan mulai digelar pada Kamis malam ini. Untuk menghormati umat Muslim yang melaksanakan Salat Tarawih, kebaktian bagi akan dilaksanakan selepas Tarawih.

"Nanti malam mulai ada kebaktian, itu (rangkaiannya) doa, (pembacaan) firman Tuhan, pujian, hanya itu. Nanti malam sekitar pukul 21.00 WIB setelah masjid selesai melaksanakan salat Tarawih. Biasanya umat kristiani yang mendahului jamnya atau gantian," jelas Suwadi kepada detikJateng. "Tapi (jemaat kebaktian) hanya sedikit orang, sekitar 20 orang."

Pihak gereja juga akan mengadakan kebaktian pada Jumat (15/4) untuk memperingati wafatnya Isa Almasih. Namun kebaktian digelar lebih awal karena umat Islam akan melaksanakan salat Jumat pada tengah hari.

"Besoknya kebaktian biasa, ada kegiatan kebaktian sekitar jam 08.00 WIB. Puncaknya besok. Sekitar jam 10 sudah selesai," terangnya.

Sementara itu, pengurus Masjid Nurul Hikmah, Abu Abdilah, mengatakan bahwa umat Muslim menghormati umat Kritiani yang sedang melaksanakan ibadah. Menurutnya, masyarakat sekitar sudah memahami perbedaan tersebut.

"Sudah paham, masyarakat biasa saja. Biasanya kerja bakti biasa, masjid sendiri ada dipersatukan seperti itu," tukasnya. "Membangun masjid kemarin ada ngecor gereja membantu, bangun masjid giliran, tidak memandang gitu kerja sama kerja bakti barengan."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru