
Lebih dari 100 terluka dalam bentrokan yang terjadi di Yerusalem saat aktivitas keagamaan berlangsung tumpang tindih, Jumat (15/4). Rupanya peristiwa itu juga memicu perpecahan di pemerintah Israel.
- Amelia Nur Fatimah
- Senin, 18 April 2022 - 18:48 WIB
WowKeren - Koalisi pemerintahan Israel yang terpecah kembali menghadapi perpecahan baru pada Minggu (17/4). Ketika partai Arab-Israel Raam “menangguhkan” keanggotaannya pasca aksi kekerasan terjadi di sekitar titik nyala situs suci Yerusalem yang melukai 170 orang selama akhir pekan.
Pemerintah (campuran ideologis yang berbeda dari sayap kiri, nasionalis Yahudi garis keras dan partai-partai agama, serta Raam) telah kehilangan suara mayoritas tipis bulan ini ketika seorang anggota agama Yahudi berhenti dalam perselisihan mengenai distribusi roti beragi di rumah sakit. Sejak itu, aksi kekerasan di sekitar kompleks Masjid Al-Aqsha Yerusalem yang merupakan tempat suci bagi Muslim dan Yahudi, membuat Raam juga berada di bawah tekanan untuk mundur.
"Jika pemerintah melanjutkan langkahnya terhadap rakyat Yerusalem, kami akan mengundurkan diri sebagai sebuah blok," kata Raam dalam sebuah pernyataan, melansir Malaymail.com.
Deklarasi tersebut dikeluarkan beberapa jam setelah lebih dari 20 warga Palestina dan Israel terluka dalam insiden di dalam dan sekitar kompleks Masjid Al-Aqsa. Atau yang bagi orang Yahudi dikenal sebagai Temple Mount.
Bentrokan terbaru membuat jumlah korban luka sejak Jumat (15/4) bertambah menjadi lebih dari 170 orang, saat ketegangan terjadi ketika festival Paskah Yahudi bertepatan dengan bulan puasa Ramadan bagi umat Muslim.
Mereka juga mengikuti kekerasan mematikan di Israel dan Tepi Barat yang diduduki mulai akhir Maret. Di mana 36 orang telah tewas.
Minggu pagi, polisi mengatakan bahwa "ratusan" demonstran Palestina di dalam kompleks masjid mulai mengumpulkan tumpukan batu, tak lama sebelum kedatangan pengunjung Yahudi. Orang-orang Yahudi diizinkan untuk mengunjungi tetapi tidak untuk berdoa di situs tersebut, tempat tersuci dalam Yudaisme dan ketiga tersuci dalam Islam. Polisi Israel mengatakan pasukannya telah memasuki kompleks untuk "mengusir" para demonstran dan "menegakkan kembali ketertiban".
Sementara itu, Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan 19 warga Palestina terluka, termasuk sedikitnya lima orang yang dirawat di rumah sakit. Dikatakan bahwa beberapa orang terluka dengan peluru baja berlapis karet.
(wk/amel)