Hasil Studi: Kerang Mengandung Mikroplastik, Diduga Juga Terdapat Pada Ikan dan Seafood Lain
Pexels/Anna Tis
Dunia

Dengan adanya kandungan mikroplastik dalam makanan tentu saja membahayakan bagi kesehatan tubuh manusia. Adapun hasil studi tersebut merupakan hasil penelitian dari Flinders University di Adelaide, Australia.

WowKeren - Sebuah studi baru menunjukkan bahwa sampah plastik ada di mana-mana, tak terkecuali dalam makanan. Para peneliti diketahui menemukan kandungan mikroplastik pada kerang biru yang dapat dimakan dari 10 daerah pantai paling populer dan terpencil di Australia selatan.

Temuan itu lantas disebut menyiratkan bahwa mikroplastik sekarang ada pada ikan dan makanan laut lainnya yang ditangkap dan dibudidayakan di laut dari Samudra Selatan dan perairan teluk Australia Selatan, menurut tim peneliti dari Flinders University di Adelaide, Australia.

"Temuan kami menjelaskan kebutuhan mendesak untuk mencegah polusi mikroplastik dengan bekerja sama dengan masyarakat, industri, dan pemerintah untuk melindungi sistem laut yang rapuh ini," ujar penulis senior studi Karen Burke da Silva dalam rilis berita Universitas, dikutip pada Rabu (20/4).

"Mikroplastik tingkat rendah hingga sedang (berukuran kurang dari 5 mm) yang diukur dalam kerang biru biasa (spesies Mytilus), pengumpan filter yang dipengaruhi oleh kondisi ekosistem, diukur untuk menganalisis jenis utama polusi yang mempengaruhi lingkungan, dan satu menggunakan plastik adalah pelaku utama," papar Burke da Silva.


Sementara itu, menurut para peneliti, ada triliunan partikel mikroplastik di lautan dunia. Penulis pertama Janet Klein dalam rilisnya menyebutkan dengan menyelidiki muatan mikroplastik di kerang, pihaknya meminta perhatian pada implikasi polusi mikroplastik pada ekosistem laut unik Australia Selatan pada rantai makanan manusia lokal.

Kemudian para penulis penelitian menyebut bahwa jenis mikroplastik yang ditemukan di dalam kerang berasal dari produk plastik sekali pakai, kain dan tali dari industri perikanan. Adapun temuan ini dipublikasikan secara online baru-baru ini di jurnal Science of the Total Environment.

Burke da Silva menerangkan bahwa area yang diperiksa mencakup beberapa hotspot keanekaragaman hayati yang signifikan secara global, termasuk tempat berkembang biak sotong besar di Teluk Spencer Utara, pantai selatan Australia. Dan ekosistem laut yang lebih beragam daripada Great Barrier Reef (seperti Coffin Bay), jadi tindakan pembersihan dan pencegahan sudah lama tertunda.

"Selain pemanenan kerang biru, kita juga perlu mempertimbangkan dampak partikel mikroplastik yang memasuki bagian lain dari rantai makanan manusia dengan polusi mikroplastik yang diperkirakan akan meningkat di masa depan," beber Burke da Silva.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait