Tak Ingin Bernasib Seperti Shanghai, Beijing Tutup 40 Stasiun Cegah Penyebaran COVID-19
pixabay.com/Ilustrasi/walter688
Dunia

Pertempuran tanpa kompromi yang dilakukan Tiongkok untuk melawan virus corona, telah merusak pertumbuhannya dan merugikan perusahaan internasional yang berinvestasi di sana.

WowKeren - Ibu Kota Tiongkok Beijing telah menutup puluhan stasiun metro maupun rute bus sebagai bagian dari upaya penanggulangan penyebaran COVID-19. Langkah itu dilakukan pada Rabu (3/5), dan diharapkan untuk menghindari nasib yang sama seperti yang terjadi pada Shanghai.

Sebagaimana diketahui, Shanghai telah mengunci jutaan penduduknya secara ketat selama lebih dari sebulan akibat penyebaran kasus COVID-19. Sementara itu, pertempuran tanpa kompromi yang dilakukan Tiongkok untuk melawan virus corona, telah merusak pertumbuhannya dan merugikan perusahaan internasional yang berinvestasi di sana.

Virus tersebut diyakini muncul pertama kali di pasar di kota Wuhan pada tahun 2019 silam. Pada Selasa (3/5) malam, kota lainnya telah mengumumkan agar para karyawan bekerja dari rumah selama pekan mendatang.

Lalu ada juga pusat kota Zhengzhou, yang merupakan rumah bagi 12,6 juta orang sekaligus pabrik pembuat iPhone Apple Foxconn, bergabung dengan puluhan kota besar dalam penguncian penuh atau sebagian.


Kembali ke Beijing, adapun jumlah stasiun kereta bawah tanah yang ditutup mencapai 40 tempat. Yang mana, jumlah ini merupakan sepersepuluh dari jaringan secara total. Penyedia layanan mengatakan jika sebanyak 158 rute bus juga ditutup.

Sebagian besar stasiun dan rute yang ditangguhkan berada di distrik Chaoyang, yang menjadi pusat wabah Beijing. Ibu kota Tiongkok telah berkutat dengan puluhan kasus baru setiap hari. namun, pemerintah setempat berusaha sekuat tenaga untuk menghindari penguncian penuh.

Dua belas dari 16 distrik Beijing melakukan tes putaran kedua dari tiga minggu ini, setelah melakukan tiga pemutaran massal minggu lalu. Sedangkan di Shanghai, masih belum ada tanda-tanda bahwa penguncian akan benar-benar berakhir.

Tiongkok sendiri telah menerapkan kebijakan ketat yang dikenal dengan Zero-Covid. Meski tujuannya adalah untuk menyelamatkan nyawa sebanyak mungkin namun kebijakan ini justru menjadi bumerang ketika menimbulkan kerugian pada konsumsi domestik dan produksi pabrik, mengganggu rantai pasokan global utama. Kebijakan itu juga telah menyusutkan pendapatan untuk beberapa merek internasional terbesar, seperti Apple dan Kering induk perusahaan Gucci.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru