Sutradara Jelaskan Alasan 'Under The Banner of Heaven' Baru Cocok Difilmkan Sekarang
imdb
TV

Melihat melalui kaca mata Black, serial ini dimaksudkan untuk menjadi peringatan bagi mereka yang beralih ke doktrin fundamentalis setelah kesulitan pandemi.

WowKeren - Sutradara Dustin Lance Black baru-baru ini berbicara mengenai pembuatan serial thriller "Under The Banner of Heaven". Rupanya, sang sutradara memiliki aturan tersendiri tentang menghidupkan kisah kriminal yang sebenarnya.

Dia secara eksklusif mengungkapkan kepada E! News bahwa dia tidak melihat banyak nilai dalam menceritakan kisah-kisah dari masa lalu (hanya) karena ingin bernostalgia. Serial ini menceritakan kembali secara dramatis pembunuhan tahun 1984 Brenda Lafferty dan putrinya yang berusia 15 bulan Erica di tangan dua Mormon Fundamentalis.

"Mereka mungkin mencegah kita melangkah ke lubang yang sudah puluhan kali diinjak nenek moyang kita," jelasnya. "Mengapa kita harus melakukannya lagi? Apakah ada jalan ke depan yang lebih baik?"

Black pun menceritakan alasan dirinya mengangkat cerita pembunuhan yang mengerikan itu hampir 40 tahun kemudian. "Ini adalah kisah tentang beberapa anak laki-laki, yang dihargai di komunitas mereka, yang, ketika mereka mengalami masa-masa sulit, mulai mengambil langkah menuju fundamentalisme," kata Black.


"Mereka mulai mengikuti aturan yang sudah berusia ratusan dan ribuan tahun dengan harapan bisa membuat hidup mereka lebih baik lagi," lanjutnya. "Nah, itulah yang dunia lakukan sekarang. Kita semua telah gagal. Kita semua mengalami masa-masa sulit dalam beberapa tahun terakhir ini."

Melihat melalui kaca mata Black, serial ini dimaksudkan untuk menjadi peringatan bagi mereka yang beralih ke doktrin fundamentalis setelah kesulitan pandemi COVID-19.

"Cerita ini mengatakan dengan lantang dan jelas bahwa itu adalah perjalanan yang tidak bijaksana, bahwa ide-ide dan aturan-aturan itu sepertinya sudah ketinggalan zaman," lanjutnya. "Dengan terus mengajarkan dan mengikuti aturan-aturan itu, kita mungkin mendapat kerugian besar."

Tak hanya itu, Black juga berharap dapat mengadvokasi kesetaraan perempuan melalui film tersebut. Menurutnya, teks-teks kuno yang berasal dari Injil maupun Konstitusi belum mampu memperlakukan perempuan secara setara.

"Saya pikir inilah saatnya kita benar-benar menatap mata iman kita dan berkata, 'Ceritakan tentang Tuhan ini yang percaya bahwa wanita lebih rendah daripada pria? Dan beri tahu saya mengapa Tuhan layak menerima doa saya?'" pungkasnya.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru