Polisi Diduga Lakukan Tindakan Represif Saat Tangkap 40 Petani Sawit di Mukomuko, 1 Orang Terluka
AFP
Nasional

Polisi menangkap 40 anggota perkumpulan petani sawit di Mukomuko, Bengkulu. Polisi pun disebut melakukan tindakan represif saat penangkapan hingga 1 orang alami luka robek di kepala.

WowKeren - Puluhan petani sawit di Bengkulu diamankan pihak kepolisian pada Kamis (12/5) kemarin. Tepatnya, mereka yang diamankan adalah 40 anggota Perkumpulan Petani Pejuang Bumi Sejahtera (PPPBS) Kecamatan Malin Deman, Mukomuko, Bengkulu.

Manager Program dan Strategi Akar Foundation, Dinar mengatakan 40 petani itu ditangkap saat sedang memanen buah sawit di lahan yang tengah mereka garap. Pasalnya, lahan tersebut saat ini masih terlibat konflik dengan perusahaan PT Daria Dharma Pratama.

"Lahan yang mereka garap adalah lahan yang saat ini masih dalam upaya penyelesaian konflik dengan perusahaan PT Daria Dharma Pratama (DDP)," kata Dinar dalam keterangan resminya pada Jumat (13/5).

Dinar mengungkap bahwa dalam penangkapan itu polisi melakukan tindakan represif terhadap 40 anggota PPPBS dan masyarakat di sekitar lahan yang sedang mereka garap. Aparat kepolisian juga disebut sempat melakukan pemukulan.

Atas tindakan tersebut, dikatakan Dinar satu petani mengalami luka robek bagian kepala. "Dengan melakukan penangkapan dan pemukulan," ujarnya.


Selain itu, polisi juga diduga melakukan tindakan represif kepada 34 orang petani lainnya. Seperti menelanjangi setengah badan, mengikat tangan para petani menggunakan tali plastik, dan menyita ponsel genggam milik mereka. Dinar berujar ke-34 orang petani tersebut kemudian dibawa ke Polres Mukomuko Setalan.

Sementara itu, pihak kepolisian membantah telah melakukan tindakan represif. Kabid Humas Polda Bengkulu Kombes Pol Sudarno mengatakan 40 orang petani itu ditangkap karena melakukan pencurian di lahan milik PT Daria Dharma Pratama (DDP). Sudarno menyatakan penangkapan sudah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) saat 40 orang petani itu melakukan pencurian.

"Kita mengamankan 40 orang sesuai SOP dan tidak ada tindakan diluar SOP dengan melakukan tindakan seperti memukul," jelas Sudarno melansir dari Cnnindonesia.com.

Sudarno membeberkan kondisi terkini para petani yang telah berhasil diamankan polisi. Ia menyebut 40 petani itu dalam kondisi baik. Saat ini mereka sedang dalam pemeriksaan pihak kepolisian.

"Mana ada aparat menyerang masyarakat. Baik-baik semua, dan masih proses pemeriksaan," pungkas Sudarno.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait