Petani Sawit Disebut Sekarat Dengan Anjloknya Harga TBS, Pihak Istana Temui Massa Demo
Nasional

Massa yang tergabung dalam Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) ini menuntut adanya evaluasi kebijakan larangan ekspor minyak goreng dan CPO. Pihak Istana Negara pun sempat menyambangi massa di lokasi demo.

WowKeren - Para petani sawit sempat melakukan aksi demo di depan Kantot Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, pada Selasa (17/5) hari ini. Namun Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto rupanya tidak berada di kantor sehingga massa berencana untuk melanjutkan aksinya di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jalan Medan Merdeka Barat hingga ke seberang Istana Kepresidenan Jakarta.

Diketahui, massa yang tergabung dalam Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) ini menuntut adanya evaluasi kebijakan larangan ekspor minyak goreng dan CPO. Pihak Istana Negara pun sempat menyambangi massa di lokasi demo pada Selasa siang.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Joanes Joko yang datang ke lokasi mengatakan bahwa pihaknya akan menerima perwakilan dari petani kelapa sawit. "Nanti kita lihat bisa jadi ketemu, nanti kita lihat diskusi sidang pimpinan ke mana," tutur Joanes kepada awak media di kawasan Patung Kuda.

Apkasindo akhirnya mengirim 10 perwakilan ke Istana Negara setelah mendapat izin akses masuk dari Joanes. Pihak Apkasindo di kawasan Patung Kuda segera membubarkan diri usai mengirimkan 10 perwakilannya ke Istana Negara.

"Awalnya kita mau kirim 30 perwakilan ke istana, tapi setelah dibicarakan lagi jadi 10. Perwakilan kita ambil semuanya yang dari provinsi Timur," jelas Ketua Umum DPP Apkasindo, Gulat Manurung.


Di sisi lain, Gulat juga telah menjelaskan bahwa aksi hari ini tidak hanya dilakukan di Jakarta. Aksi serupa turut digelar di beberapa daerah dengan tuntutan yang sama.

"Jadi hari ini petani sawit seluruh Indonesia bukan cuma di Jakarta. Cuma kita pusatkan di Jakarta adalah mewakili petani-petani dari Sabang sampai Merauke," terangnya.

Menurut Gulat, pihaknya bersama sejumlah petani sawit di berbagai daerah telah meminta Presiden Joko Widodo untuk mencabut larangan ekspor CPO. "Teman-teman kami juga di kabupaten juga melakukan hal yang sama. Tuntuntnya sama yaitu adalah memohon kepada Pak Jokowi karena kondisi eksisting kami petani sawit sudah sangat tersiksa dengan kondisi ini," paparnya.

Gulat menyatakan bahwa petani sawit Indonesia sedang sekarat. Menurutnya, pasokan minyak goreng sebenarnya melimpah di pabrik-pabrik namun distribusinya terhambat dan tak tersalurkan ke masyarakat. Hal ini membuat pabrik tidak mau membeli Tandan Buah Segar (TBS) sawit dan harganya pun jatuh.

"Kami dalam kondisi sekarat. Pabrik tidak ada lagi yang mau membeli TBS kami," ujarnya.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait