Diduga Terpapar Penyakit Mulut dan Kuku, Penjualan Sapi di 48 Desa Sumut Disetop
Pxhere
Nasional

Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang pertama kali ditemukan di daerah Jawa Timur itu kini tampaknya semakin menyebar ke daerah Indonesia, termasuk di antaranya Sumatera Utara (Sumut).

WowKeren - Selain COVID-19, Indonesia saat ini juga dihadapkan dengan wabah lainnya seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan. Wabah PMK ini sendiri pertama kalinya di temukan di empat daerah Jawa Timur, yang kini telah semakin menyebar di sejumlah daerah Indonesia.

Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak mengatakan bahwa ada 48 desa di Sumut yang terkonfirmasi ada dugaan terpapar PMK. Atas hal ini, pihaknya memutuskan untuk memberlakukan pemberhentian penjualan sapi untuk sementara.

"Saya juga sudah bicara tadi kita rapat di provinsi dan beberapa Minggu lalu sudah kita rapatkan tentang langkah kita yaitu melakukan lockdown di tempat-tempat desa," ujar Panca kepada wartawan, Selasa (24/5).

Panca menerangkan berdasarkan data yang ada, Sumut sampai saat ini ada 9 Kabupaten/Kota yang didalamnya ada 24 Kecamatan, terkonfirmasi diduga ada PMK hewan. "Dari 24 Kecamatan itu, hanya 48 desa yang terdata terkonfirmasi ada dugaan PMK," terang Panca.


Lebih lanjut, Panca menyampaikan bahwa berdasarkan data, tercatat total ada 2.400 ekor hewan yang diduga terjangkit PMK di 48 desa tersebut. Sementara 1.300 ekor di antaranya terpantau sudah dalam kondisi baik atau sembuh.

"Jumlahnya tadi sudah disampaikan, baik itu Langkat dan secara umum jumlah yang kita data itu ada kurang lebih 2.400, di mana 1.300 di antaranya sudah keadaan sembuh dan yang sekarang, yang lainnya dalam proses penyembuhan," papar Panca.

Panca kemudian menambahkan bahwa pihaknya telah membentuk tim gugus tugas. Ia menyebut bahwa cara kerja tim tersebut tidak jauh berbeda dengan penanganan COVID-19 yakni melakukan tracing atau pelacakan dan menutup wilayah yang ditemukan suspek kasus PMK.

Panca mengungkapkan bahwa langkah terpadu dilakukan melalui bekerja sama dengan Pemprov Aceh. Di Sumut sendiri, gugus tugas telah dibentuk guna menangani penyebaran PMK pada hewan.

Sebelumnya, kata Panca, saat melakukan pengecekan pos di perbatasan Sumut dan Aceh, ia meminta agar mobil yang membawa sapi diiputar balik ke daerah aslinya. Hal ini dilakukan demi mencegah penularan PMK dari Sumut ke Aceh, ataupun sebaliknya.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait