Ilmuwan Temukan Fosil 'Naga Kematian' Terbang Raksasa, Pterosaurus Terbesar di Amerika Selatan?
Pixabay/mrganso
Dunia

Peneliti menemukan fosil dari Thanatosdrakon Amaru atau 'Dragon of Death' yang masih merupakan anggota keluarga dari Pterosaurus. Para peneliti mengkonfirmasi 'Dragon of Death' hidup antara 146 juta dan 66 juta tahun yang lalu.

WowKeren - Penelitian mengnai dinosaurus hingga kini masih terus dilakukan. Terbaru, para ilmuwan telah menemukan sisa-sisa salah satu pterosaurus atau yang juga biasa disebut sebagai 'Dragon of Death' (Naga Kematian) terbesar yang pernah tercatat. Penemuan tersebut diumumkan para peneliti dalam sebuah penelitian yang diterbitkan Selasa di jurnal ilmiah Cretaceous Research.

Fosil tersebut berasal dari pterosaurus terbesar yang pernah ditemukan di Amerika Selatan. Serta menjadi salah satu makhluk vertebrata terbang terbesar di dunia, menurut para peneliti. Penemuan dua hewan terpisah dilakukan di singkapan di provinsi Mendoza Argentina dan diterbitkan pada bulan April.

Thanatosdrakon Amaru adalah salah satu jenis azhdarchid baru yang merupakan anggota keluarga pterosaurus dari predator terbang besar. Terutama dari Periode Kapur Akhir.

Namanya Thanatosdrakon Amaru meruoakan kombinasi dari Thanatos, kata Yunani untuk kematian, dan drakon, yang berarti naga. Karena itu, para ilmuwan terkemuka menyebutnya sebagai Dragon of Death atau Naga Kematian.

Para peneliti mengkonfirmasi bahwa mereka hidup antara 146 juta dan 66 juta tahun yang lalu. Sekitar 20 juta tahun sebelum asteroid bencana bertabrakan dengan Bumi.


Rentang sayap dari kedua hewan tersebut berukuran lebar sekitar 23 kaki dan lebar 30 kaki, atau sekitar panjang bus sekolah. Tanpa saingan predator, pterosaurus diyakini telah terbang di semua benua, dalam berbagai bentuk yang berbeda.

Thanatosdrakon disebut memiliki ciri khas yang berbedai dari jenisnya. Hal itu memungkinkan para peneliti membedakan Thanatosdrakon dengan pterosaurus lain yang telah diketahui.

“Sisa-sisa Thanatosdrakon menghadirkan kekhasan berbeda yang memungkinkan kita membedakannya dari pterosaurus lain yang diketahui,” ujar pemimpin penulis studi, Leonardo Ortiz dari Laboratorium dan Museum Dinosaurus Argentina kepada USA Today.

Ciri khas karakteristik tersebut ditemukan pada tulang belakang dan anggota badan. Penemuan itu pun memungkinan para peneliti untuk menetapkan jenis pterosurus yang baru.

"Pada dasarnya, karakteristik ini ditemukan di tulang belakang dan anggota badan. Ini memungkinkan kami untuk mendirikan spesies pterosaurus baru," pungkas Leonardo Ortiz.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait