Gejolak Harga Sapi Akibat Wabah PMK, di Pamekasan Turun Hingga Rp 5 Juta
Unsplash/Ellie Cash
Nasional

Harga hewan ternak sapi mengalami gejolak di sejumlah wilayah di Tanah Air akibat wabah PMK. Di pamekasan harga sapi anjlok, sementara di Jambi mengalami kenaikan.

WowKeren - Wabah PMK (penyakit mulut dan kuku) pada hewan ternak mulai mempengaruhi harga di pasaran. Garga sapi di sejumlah daerah pun mulai mengalami gejolak. Ada yang jadi lebih mahal atau malah turun harga.

Di Pamekasan, Jawa Timur, harga hewan ternak sapi turun antara Rp 2 juta hingga Rp 5 juta per ekor akibat wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Supandi (55), pedagang sapi di Pasar Keppo, Larangan, Pamekasan, menyebut penurunan harga sapi terjadi dalam sebulan terakhir.

"Kalau yang biasa laku dengan harga Rp 15 juta, sekarang ini hanya Rp10 juta-Rp 11 juta. Turunnya drastis," ujar Supandi, Jumat (10/6), melansir Antara.

"Mereka khawatir, sapi yang dibeli terserang penyakit. Bagi peternak, kalau mau menjual sapi, jangan jual sekarang, karena harganya turun drastis," saran Supandi.

Tonawar, warga Desa Kertagena Laok, Kecamatan Kadur, Pamekasan, juga mengalami hal serupa. Harga sapi yang dipeliharanya ditawar Rp11 juta di Pasar Keppo. Padahal, 6 bulan sebelumnya, ia membeli sapi tersebut seharga Rp12 juta.


Sementara itu, Kepala Bidang Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemkab Pamekasan, Agus Wijaya mengaku wabah PMK sangat mempengaruhi aktivitas jual-beli sapi di pasaran. Para peternak dan pedagang kini dilanda kekhawatiran saat melakukan jual-beli.

"Bahkan, laporan dari pasar sapi di Waru menyebutkan hanya ada satu ekor sapi di pasar. Peternak dan pedagang sudah khawatir untuk melakukan aktivitas jual-beli," jelasnya.

Sementara di Jambi, harga hewan Kurban termasuk sapi mengalami kenaikan. Amalia, pedagang hewan kurban di Jambi mengaku bisa menaikkan harga sekitar Rp 1,5 juta-Rp 2 juta per ekor. "Karena PMK, terjadi kenaikan harga untuk sapi," terang dia.

Alasannya, pasokan hewan kurban berkurang. Apalagi di Jambi, sambung dia, lalu lintas hewan kurban dibatasi. Sapi dan kambing yang masuk ke Jambi melalui prosedur ketat. Jelang Iduladha tahun lalu, seekor sapi dibanderol Rp 15 juta. Kini harganya bisa menyentuh Rp 17 juta.

"Harga meningkat karena pasokan terbatas, sementara permintaan meningkat. Yang memesan hewan kurban banyak," pungkasnya.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru