Ekstremis Afiliasi ISIS Dicurigai Bertanggung Jawab Atas Pembantaian di Gereja Katolik Nigeria
Dunia

Pada Kamis (9/6), Dewan Keamanan Nasional Nigeria mengatakan bahwa serangan itu dilakukan oleh kelompok Negara Islam Provinsi Afrika Barat (Iswap). Setidaknya 40 orang diperkirakan tewas usai orang-orang bersenjata menyerbu gereja tersebut.

WowKeren - Pembantaian yang terjadi di Gereja Katolik St Francis, Negara Bagian Ondo, Nigeria, pada Minggu (5/6) lalu telah menewaskan puluhan orang, termasuk anak-anak. Pejabat keamanan Nigeria menduga ekstremis dari afiliasi ISIS di Afrika barat berada di balik serangan tersebut.

Menurut otoritas setempat, setidaknya 40 orang diperkirakan tewas usai orang- orang bersenjata menyerbu gereja tersebut. Sedangkan 61 orang yang selamat masih dirawat di rumah sakit.

Pada Kamis (9/6), Dewan Keamanan Nasional Nigeria mengatakan bahwa serangan itu dilakukan oleh kelompok Negara Islam Provinsi Afrika Barat (Iswap). Padahal Ondo telah lama dianggap sebagai salah satu bagian negara yang lebih aman.

Hal ini tampaknya memperkuat kekhawatiran bahwa gerilyawan, yang telah dibatasi di timur laut selama bertahun-tahun, ingin memperluas pengaruh dan jangkauan mereka ke bagian lain negara tersebut. Beberapa analis telah menasihati untuk meningkatkan kewaspadaan dan menyoroti tidak adanya klaim tanggung jawab dari Iswap.


"Iswap selalu mengklaim serangan besar, dan selalu yang di selatan," kata Vincent Foucher, seorang peneliti di CNRS (Pusat Penelitian Ilmiah Nasional) di Paris. "Mereka ingin menunjukkan bahwa mereka kuat dan bahkan berkembang sehingga mereka pasti akan mengklaim (serangan) yang ini."

Foucher menilai modus operandi kali ini berbeda. "Sebagian besar serangan Iswap sebelumnya menggunakan taktik tabrak lari, bukan tim penyerang besar seperti dalam insiden ini," paparnya.

Kemungkinan pelaku lainnya antara lain milisi yang terlibat dalam konflik lokal, kekerasan antara petani dan penggembala, dan bahkan jaringan kriminal. Ketidakstabilan yang berkembang di negara terpadat di Afrika itu terbukti oleh serangan yang menewaskan sedikitnya 32 orang di pedesaan barat laut beberapa hari lalu.

Geng bersenjata sepeda motor menyerang empat desa di daerah Kajuru negara bagian Kaduna pada hari Minggu, kata saksi mata. Telekomunikasi yang buruk membuat penduduk tidak dapat melaporkan serangan tersebut, seperti yang sering terjadi di bagian utara Nigeria .

Serangan seperti itu sering terjadi di barat laut Nigeria yang bermasalah. Menurut data yang dikumpulkan oleh Dewan Hubungan Luar Negeri yang berbasis di AS, ribuan orang tewas dalam serangan-serangan tersebut. Penduduk sering diculik dan ditahan selama berminggu-minggu sampai uang tebusan dibayarkan.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru