Permintaan Hewan Kurban Disebut Meningkat, Kementan Pastikan Stok Aman di Tengah Wabah PMK
PxHere
Nasional

Menjelang Idul Adha, permintaan hewan kurban pun dilaporkan meningkat. Meski tengah dilanda wabah PMK, Kementan pastikan stok hewan kurban aman dan memadai.

WowKeren - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan yang belakangan melanda Indonesia hingga kini diketahui belum juga berakhir. Meski demikian, pemerintah juga telah memulai vaksinasi PMK perdana secara nasional pada Selasa (14/6) kemarin.

Di samping itu, Kementerian Pertanian (Kementan) RI menyebut bahwa permintaan hewan kurban menjelang Idul Adha tahun 2022 ini meningkat sekitar 11 hingga 13 persen dibanding tahun sebelumnya. Meski tengah dihadapkan dengan wabah PMK, Kementan memastikan bahwa stok hewan kurban menjelang Idul Adha terjamin.

"Stok hewan kurban diperkirakan surplus sebanyak 391.258 ekor," ujar Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri dalam keterangan pers secara virtual, Selasa (14/6).

Kuntoro lantas membeberkan bahwa berdasarkan data neraca ketersediaan hewan kurban per 10 Juni 2022 yang diolah oleh Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan tercatat stok sapi saat ini 882.266 ekor, kerbau 27.179 ekor, kambing 952.390 ekor, dan domba 403.825 ekor.


Lebih lanjut, Kuntoro mengatakan secara total stok khusus hewan kurban sebanyak 2.205.660 ekor. Sedangkan data kebutuhan hewan kurban sampai dengan saat ini sebanyak 1.814.402 ekor.

Sementara itu, berdasarkan Surat Edaran (SE) Badan Karantina Pertanian tentang Peningkatan Virus PMK, pemerintah pun memutuskan melakukan pengetatan pengawasan lalu lintas untuk hewan rentan PMK. Kuntoro menerangkan hal ini dilakukan guna mempertahankan pulau-pulau atau wilayah yang bebas PMK untuk tetap terjaga dari virus tersebut.

Dalam pengetatan lalu lintas hewan rentan PMK, kata Kuntoro, pemerintah berusaha mencegah lalu lintas hewan ternak dari zona merah. Meski demikian, ternak yang berasal dari zona hijau dapat dilalulintaskan ke zona hijau.

Meski beberapa provinsi tercatat defisit akibat virus PMK, namun Kuntoro menerangkan bahwa hewan kurban akan dipenuhi dari provinsi yang memiliki stok hewan kurban berlebih. Adapun upaya ini dilakukan melalui rekayasa lalu lintas hewan kurban, baik lewat jalur darat dalam satu pulau, maupun jalur laut lewat pintu masuk atau pelabuhan zona hijau.

"Sebagai contoh, Kementan telah melakukan perubahan cara distribusi ternak dari NTT dan NTB yang biasanya menggunakan truk melalui Jawa Timur, diubah menggunakan tol laut," beber Kuntoro.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Berita Terkait