Diduga Ada Pesta Gay di Puncak Bogor, Pemilik Vila Mengira Reuni Sekolah
Pexels/Sharon McCutcheon
Nasional

Petugas menyisir sejumlah vila di kawasan Megamendung, Bogor untuk memastikan adanya pesta gay. Pemilik vila pun mengaku tidak mengetahui perihal pesta gay tersebut.

WowKeren - Isu Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) belakangan ini kian santer terdengar. Sebelumnya, polisi sempat membubarkan acara komunitas LGBT di Makassar.

Kini giliran Satpol PP Megamendung dan Polsek yang langsung menyisir sejumlah vila akibat adanya informasi pesta gay dari kelompok LGBT. Adapun vila yang berada di kawasan Megamendung Kabupaten Bogor, Jawa Barat, itu diketahui sudah dipesan oleh Jajaka Indonesia.

Acara tersebut kemudian batal lantaran pemilik vila langsung membatakannya saat mengetahui akan digelar pesta gay. Pemilik vila tersebut pun mengaku awalnya tidak paham apa itu LGBT.

Berdasarkan informasi yang didapat dari TribunnewsBogor, pesta gay itu sedianya dijadwalkan Sabtu dan Minggu (18-19 Juni 2022) di vila Kaluska. Pada awalnya, perwakilan LGBT yang menamai komunitasnya sebagai Jajaka Indonesia itu sudah memesan vila tersebut sejak bulan Januari untuk acara bulan Maret 2022.

Akan tetapi acara tersebut tidak terlaksana lantaran banyaknya rekan-rekan yang positif COVID-19 dan harus menjalankan karantina. Hal ini disampaikan oleh Marketing Vila Koluska, Ita Rosita.

"Booking untuk family gathering itu dari Januari buat acara bulan Maret, tapi karena rekan-rekannya karantina positif COVID-19, jadi dibatalkan, pindah tanggal 18-19 Juni 2022," ujar Ita kepada TribunnewsBogor, Selasa (14/6).

Ita kemudian menerangkan bahwa sejumlah warga menginformasikan bahwa penyewa vila itu adalah gay yang di mana suka dengan sesama jenis. "Saya enggak tahu LGBT itu apa, pas konfirmasi mereka bilang LGBT, edukasi HIV AIDS untuk anak muda dari dokter kesehatan juga, pokoknya acaranya positif," beber Ita.


"Saya kira LGBT itu artinya lagi bete, dikarenakan ketikan tulisan itu kecil dan memang saya tidak tahu apa itu LGBT," aku Ita. Kemudian keraguan Ita dan sang suami pun merujuk bahwa calon tamu vila tersebut harus memiliki surat izin dari kepolisian.

Ita mengungkapkan bahwa komunitas Jajaka Indonesia pun menyetujui syarat yang diberikannya itu. Dalam surat izin kepolisian tersebut maksimal dihadiri 300 orang ke atas, sedangkan yang akan menghadiri pesta LGBT itu hanya 100 orang.

"Awalnya bilang 40 orang, cuma saya baru tahu udangannya disebar lewat WA, itu acara back to school," lanjut Ita. Ita dan suaminya pun berpikiran bahwa acara tersebut merupakan reunian sekolah dengan kenakan kostum Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Di saat yang bersamaan, sudah bocor mengenai informasi pesta gay. Pihak Jajaka Indonesia pun mengaku acara yang akan dilaksanakan merupakan LGBT dan HIV AIDS. Mengetahui hal ini, pihak vila lantas membatlkan pemesanan vila tersebut kepada komunitas LGBT itu.

"Saya ngotot dibatalkan, sedangkan pihak Jajaka Indonesia ngotot juga enggak mau dibatalkan, tapi akhirnya batal kan saya kembalikan uang DP-nya," ungkap Ita.

Sementara itu, Kanit Pol PP Kecamatan Megamendung Iwan Relawan mengatakan bahwa acara tersebut memang belum sempat terlaksana. "Dia kan sudah memesan vila, tapi sebelum ada kejadian sudah tidak diperbolehkan sama pemilik vilanya," ujar Iwan dalam keterangannya, Selasa (14/6).

"Dikonfirmasi, dipindahin, 'udah jangan di sini', gitu," jelas Iwan. "Kemarin malam Jumat kalau enggak salah, mau pakainya Sabtu malam Minggu kalau enggak salah."

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru