Rumah Milik Warga Muslim di India Dibuldoser, Aksi Protes Meletus di Banyak Kota
AFP
Dunia

Sebagai informasi, rumah seorang Muslim bernama Javed Ahmad di negara bagian Uttar Pradesh telah dirobohkan oleh buldoser pada Minggu (12/6). Pihak otoritas beralasan rumah Ahmad dibangun secara ilegal sehingga harus dirobohkan.

WowKeren - Aksi protes telah meletus di sejumlah kota di India untuk mengutuk pembongkaran rumah dan bisnis umat Muslim. Langkah pembongkaran tersebut dinilai bertujuan untuk menghukum para aktivis dari kelompok minoritas.

Sebagai informasi, rumah seorang Muslim bernama Javed Ahmad di negara bagian Uttar Pradesh telah dirobohkan oleh buldoser pada Minggu (12/6). Ahmad terkait dengan protes Muslim yang berujung kekerasan pekan lalu, dan ia telah ditangkap polisi pada Sabtu (11/6).

Pihak otoritas beralasan rumah Ahmad dibangun secara ilegal sehingga harus dirobohkan. Namun klaim itu dibantah oleh pengacara dan keluarga Ahmad.

"Kalau pembangunannya ilegal, kenapa tidak ada tindakan lebih awal? Mengapa pemerintah menunggu sampai kerusuhan terjadi?" ujar Shaukat Ali dari parpol All India Majlis-e-Ittehadul Muslimeen.


Selama akhir pekan lalu, kepala menteri Uttar Pradesh, Yogi Adityanath, memerintahkan pembongkaran bangunan ilegal milik orang-orang yang terkait dengan aksi protes. Buldoser juga menghancurkan properti pengunjuk rasa di dua kota lain di Uttar Pradesh pekan lalu.

Pada bulan April, pihak otoritas di New Delhi menggunakan buldoser untuk menghancurkan toko-toko milik umat Muslim beberapa hari setelah kekerasan komunal di mana puluhan orang ditangkap. Insiden serupa telah dilaporkan di negara bagian lain.

"Pembongkaran tersebut merupakan pelanggaran berat terhadap norma dan etika konstitusional," ujar spesialis politik nasionalis Hindu, Nilanjan Mukhopadhyay, kepada The Associated Press, Rabu (15/6).

Pada Selasa (14/6), 12 orang terkemuka mengirim surat kepada Hakim Agung India untuk mendesaknya mengadakan sidang tentang pembongkaran tersebut. Mereka menyebut aksi pembongkaran tersebut ilegal dan "suatu bentuk hukuman di luar hukum kolektif". Mereka menuduh pemerintah Uttar Pradesh menekan perbedaan pendapat dengan menggunakan kekerasan terhadap pengunjuk rasa.

Di sisi lain, protes umat Muslim pekan lalu dipicu oleh pernyataan dua juru bicara partai nasionalis Hindu Bharatiya Janata Party pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi yang dianggap menghina Islam dan Nabi Muhammad. Beberapa negara mayoritas Muslim juga mengkritik pernyataan tersebut, dan pengunjuk rasa di Bangladesh menyerukan boikot produk India hingga membuat pemerintah India berebut untuk menahan reaksi diplomatik.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait