PBB dan Para Pemimpin Dunia Kecam Keputusan Mahkamah AS Terkait Aturan Aborsi
AFP
Dunia

Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan jika membatasi akses aborsi tidak akan serta merta menghentikan orang-orang mencari prosedurnya.

WowKeren - Putusan Mahkamah Agung Amerika Serikat terkait aturan aborsi telah menuai kecaman dari berbagai pihak internasional. MA telah membatalkan perlindungan konstitusional untuk aborsi yang terkandung dalam keputusan penting Roe v Wade tahun 1973.

Keputusan yang diambil pada hari Jumat (24/6) tersebut mengandung arti bahwa kira-kira setengah dari semua negara bagian AS sekarang siap untuk melarang aborsi. Kepala hak asasi manusia PBB Michelle Bachelet mengatakan jika keputusan pengadilan AS adalah kemunduran besar. "Dan pukulan besar bagi hak asasi perempuan dan kesetaraan gender," ujarnya.

Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan jika membatasi akses aborsi tidak akan serta merta menghentikan orang-orang mencari prosedur. Itu hanya akan membuatnya menjadi lebih mematikan. "Kesehatan dan hak seksual dan reproduksi adalah dasar dari kehidupan pilihan, pemberdayaan dan kesetaraan bagi perempuan dan anak perempuan di dunia," ujar Stephane Dujarric.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan dalam akun media sosialnya bahwa aborsi adalah hak bagi setiap wanita. Oleh sebab itu, dia menyampaikan solidaritasnya.


"Aborsi adalah hak fundamental bagi semua wanita. Itu harus dilindungi," katanya. "Saya ingin mengungkapkan solidaritas saya dengan para wanita yang kebebasannya dirusak oleh Mahkamah Agung Amerika Serikat."

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan itu merupakan sebuah kemunduran besar. Saya selalu percaya pada hak perempuan untuk memilih dan saya berpegang pada pandangan itu," tegasnya.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyebutkan berita itu mengerikan. Menurutnya, tidak ada politisi atau pria mana pun bisa mendikte wanita tentang apa yang harus dilakukan.

"Tidak ada pemerintah, politisi, atau pria yang boleh memberi tahu seorang wanita apa yang bisa dan tidak bisa dia lakukan dengan tubuhnya," paparnya. "Saya ingin wanita di Kanada tahu bahwa kami akan selalu membela hak Anda untuk memilih."

Menteri Pertama Skotlandia Nicola Sturgeon menyebutnya sebagai "salah satu hari tergelap bagi hak-hak perempuan dalam hidup saya.". Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan bahwa "perempuan harus dapat memutuskan dengan bebas tentang kehidupan mereka".

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait