Kondisi keluarganya yang tak kondusif mendorong Levi untuk beralih ke seks dan obat-obatan atau minuman keras. Namun ternyata, hal itu justru membawanya pada kegelapan.
- Zodiak Yanuarita
- Sabtu, 25 Juni 2022 - 20:42 WIB
WowKeren - Aktor "Shazam!" Zachary Levi baru-baru ini bercerita mengenai pengalaman hidupnya di masa lalu. Aktor tersebut rupanya pernah menderita gangguan mental total. Akibatnya, dia harus dirawat di bangsal kejiwaan selama tiga minggu.
Dalam podcast "Heart of the Matter" Elizabeth Vargas dalam cuplikan yang diperoleh Hollywood Reporter pada Kamis (23/6), Levi mengatakan, "Saya tidak menyadari bahwa saya berjuang dengan hal-hal ini sampai saya berusia 37 tahun, sekitar lima tahun yang lalu, dan saya mengalami gangguan mental yang lengkap."
Kondisi keluarganya yang tak kondusif mendorong Levi untuk beralih ke seks dan obat-obatan atau minuman keras. Namun ternyata, hal itu justru membawanya pada kegelapan yang membuatnya harus berakhir di lingkaran setan.
"Ironisnya adalah minuman keras dapat memberi Anda kelegaan untuk sementara, tetapi kemudian hari berikutnya memperkuat kecemasan itu sepuluh kali lipat," lanjutnya. "Jadi, Anda berlari kembali untuk mendapatkan lebih banyak, dan itu hanya akan membawa pada lingkaran setan."
Perjuangan kesehatan mental alumni "Chuck" itu meningkat hingga dia mengalami serangan panik tentang tempat makan. Dia pernah sampai harus berkeliling selama 10 menit karena tidak tahu tempat makan mana yang akan dia tuju.
"Saya duduk di truk saya, dan dengan jelas, saya ingat saya memegang kemudi, dan saya gemetar maju mundur, mencoba melepaskan diri dari apa yang sedang terjadi, dan saya menangis," jelasnya. "Saya seperti, 'Tuhan, tolong saya'."
Levi mengungkapkan bahwa ia akhirnya mengunjungi ruang gawat darurat karena pikiran untuk bunuh diri dan akhirnya berakhir di bangsal kejiwaan.
"Saya memiliki pikiran yang sangat aktif untuk mengakhiri hidup saya," jelasnya. "Kebohongan berbisik ke telinga saya, dan kegagalan yang saya rasakan sudah cukup untuk berubah menjadi bisikan seperti, 'Zach, sepertinya kamu tidak akan berhasil keluar dari ini'."
Setelah menjalani terapi intensif, dia akhirnya menemukan cara untuk mengelola perjuangannya. "Saya pikir salah satu hal terpenting, setidaknya bagi saya, adalah menangkap pikiran saya," katanya.
(wk/zodi)
