Petani Dikhawatirkan Tak Ada yang Mau Tanam Buah dan Sayuran Jika Ganja Medis Dilegalkan
Pixabay/7raysmarketing
Nasional

Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDIP Rahmad Handoyo mengkhawatirkan legalisasi ganja medis bisa membuat para petani beralih dan lebih memilih menanam ganja ketimbang padi atau sayur.

WowKeren - Isu legalisasi ganja medis belakangan kembali ramai diperbincangkan usai seorang ibu yang meminta pengobatan ganja medis bagi anaknya viral di media sosial. Meski demikian, anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDIP Rahmad Handoyo mengkhawatirkan legalisasi ganja bisa membuat para petani beralih dan lebih memilih menanam ganja ketimbang padi atau sayur.

"Ganja kan nilai ekonominya tinggi, bisa jadi banyak orang yang mendadak jadi petani ganja," ujar Handoyo kepada CNN Indonesia, Rabu (29/6). "Tidak ada lagi petani yang nyawah, tidak ada yang menanam sayuran dan buah-buahan."

Handoyo merujuk pada laporan terbaru United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) dan mengungkapkan bahwa peningkatan konsumsi ganja beberapa waktu terakhir berkontribusi pada kenaikan kasus gangguan mental, depresi, hingga bunuh diri. Handoyo menilai laporan UNODC tersebut harus menjadi bahan pertimbangan dalam wacana legalisasi ganja medis di Indonesia.

"Rilis WHO ini menyebutkan, saat ini semakin banyak warga depresi dan bunuh diri akibat maraknya pelegalan ganja di banyak negara. Kondisi ini harus menjadi perhatian kita, jangan hanya terbuai nilai ekonomi terjadi kemunduran generasi," paparnya.


Oleh sebab itu, ia meminta agar wacana legalisasi ganja medis disikapi dengan hati-hati. Langkah tersebut dinilainya tak boleh dilakukan hanya dengan sekadar mengikuti tren dunia. Kajian yang komprehensif juga harus dilakukan.

"Kita harus berhati-hati menyikapi wacana ini, bukan latah. Artinya sebelum ganja medis dilegalkan, terlebih dahulu dilakukan kajian komprehensif yang melibatkan segala unsur terkait, khususnya para medis, psikolog," jelas Handoyo.

Selain itu, Handoyo juga meminta adanya proses pengawasan ketat jika nantinya legalisasi ganja medis benar dilakukan. Ia menyatakan bahwa segala macam aktivitas terkait ganja di luar kebutuhan medis harus tetap dilarang.

Sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin telah meminta agar MUI membuat fatwa tentang wacana penggunaan ganja untuk kebutuhan medis. "Masalah (ganja untuk) kesehatan itu, saya kira MUI harus segera membuat fatwanya, fatwa baru," ujar Ma'ruf Amin di kantor MUI, Selasa (28/6).

Ma'ruf menerangkan bahwa fatwa itu nantinya bisa menjadi pedoman bagi DPR dalam menyikapi wacana ganja untuk kebutuhan medis tersebut. Di samping itu, ia mengatakan MUI telah mengeluarkan keputusan bahwa penyalahgunaan ganja dilarang bagi umat Islam.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru