Daerah PPKM Level 2 Naik Lagi, Menkes Klaim Indonesia Lebih Siap Hadapi Gelombang BA.4 dan BA.5
setkab.go.id
Nasional

Pemerintah memutuskan kembali memperpanjang PPKM seluruh Indonesia hingga 1 Agustus 2022. Sementara itu, subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 menjadi salah satu penyebab kenaikan kasus COVID-19.

WowKeren - Kasus COVID-19 di Indonesia belakangan ini kembali mengalami tren kenaikan. Pemerintah pun memutuskan untuk kembali memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di luar Jawa-Bali mulai 5 Juli hingga 1 Agustus 2022.

Rupanya perpanjangan PPKM itu juga diterapkan secara menyeluruh di Indonesia. Adapun perpanjangan kebijakan kali ini tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 33 Tahun 2022 untuk Jawa dan Bali, kemudian Inmendagri Nomor 34 Tahun 2022 untuk luar Jawa-Bali.

Terkait dengan perpanjangan PPKM tersebut, Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri Safrizal ZA menerangkan harus ada perhatian serius dari seluruh pihak. Terlebih pada wilayah Jawa dan Bali, lantaran ada daerah yang berstatus level 2 di tengah situasi pandemi COVID-19 seperti sekarang ini.

"Akhir-akhir ini kita melihat adanya peningkatan kasus COVID-19 dikarenakan adanya penyebaran varian BA.4 dan BA.5," tutur Safrizal dalam keterangan tertulis, Selasa (5/7).


Safrizal pun membeberkan daerah yang mengalami kenaikan ke level 2 yakni Provinsi DKI Jakarta, Kota Tangerang, Tangerang Selatan, Bogor, Bekasi, Depok, Kabupaten Tangerang, Bogor, Bekasi, dan Sorong. Dalam hal ini, pemerintah diketahui menggunakan indikator transmisi komunitas untuk melakukan asesmen daerah.

Sebagaimana diketahui, subvarian Omicron baru yakni BA.4 dan BA.5 menjadi salah satu penyebab terjadinya kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia belakangan ini. Meski begitu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengklaim bahwa Indonesia lebih siap dan lebih baik dalam menghadapi gelombang subvarian tersebut dibandingkan dengan sejumlah negara di kawasan Eropa, Amerika, dan negara Asia lainnya.

Berdasarkan informasi yang didapat dari laman setkab.go.id, setelah mengikuti Rapat Terbatas mengenai Evaluasi PPKM yang dipimpin Presiden Joko Widodo, Budi menilai kesiapan Indonesia itu lantaran tingkat disiplin terhadap protokol kesehatan (prokes) dan vaksinasi yang lebih baik.

"Indonesia relatif jauh lebih baik dengan populasi yang sangat banyak menghadapi gelombang BA.4 dan BA.5 ini karena relatif para masyarakat Indonesia itu lebih disiplin dalam menerapkan prokes dan juga dalam melaksanakan vaksinasi," ungkap Budi dalam keterangan pers, Senin (4/7).

Selain itu, Budi juga mengungkapkan bahwa kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia relatif rendah, meski telah didominasi oleh subvarian BA.4 dan BA.5, di mana mencapai lebih dari 80 persen dari varian yang diuji genome sequencing.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait