Kontroversi 'Delicacies Destiny' dituduh meniru 'A Jewel in The Palace' hingga melakukan perampasan budaya oleh netizen Korea Selatan akhirnya ditanggapi platform streaming Disney+.
- Intan Maharani
- Rabu, 06 Juli 2022 - 19:42 WIB
WowKeren - Platform streaming Disney+ akhirnya angkat bicara soal kontroversi yang melibatkan serial Tiongkok "Delicacies Destiny". Belum lama ini, serial tersebut dituduh meniru drakor legendaris "A Jewel in The Palace" atau yang juga dikenal dengan "Dae Jang Geum".
Kontroversi muncul karena tokoh utamanya punya cita-cita menjadi koki terbaik dunia, masuk istana dan jatuh cinta pada pangeran. Serial ini dinilai punya banyak kemiripan dengan drama "A Jewel in The Palace" yang tayang pada 2003 silam.
Selain itu, tokoh utamanya muncul dengan kostum mirip hanbok. Padahal saat ini sedang ada ketegangan di tengah "Culture Northeast Process" di mana budaya tradisional Korea disebut bagian dari Tiongkok.
Dalam hal ini, contoh adegan di mana karakter utama membungkus perut babi dengan sayuran. Munculnya makanan mirip masakan Korea sebagai kudapan tradisional Tiongkok menjadi bahasan panas netizen.
Sebagai tanggapan, Disney+ menyebutkan adegan membungkus perut babi bukanlah bagian dari "Delicacies Destiny". Mereka meluruskan bahwa adegan itu adalah bagian dari "Oh My Lord" episode 6 yang tayang di iQiyi.
Akan tetapi, Disney+ tidak mengumumkan posisi khusus mengenai kemiripan antara "Destiny Delicacies" dengan "A Jewel in the Palace". Selain itu, mereka menyoroti fakta bahwa serial tersebut tidak tersedia di Korea dan mengklaim sudah menyesuaikan konten dengan negara.
"Apakah konten Disney+ dirilis dan jadwalnya bervariasi tergantung pada kondisi dan keadaan masing-masing negara," terang Disney+.
Outlet media Tiongkok sendiri telah melaporkan "Delicacies Destiny" terlibat kontroversi plagiarisme pada 5 Juli. Beberapa netizen Tiongkok bahkan mengklaim bahwa karakter di dalam drama tersebut memakai pakaian tradisional dinasti Ming, bukan hanbok.
(wk/inta)