Pemakaman Kenegaraan Untuk Shinzo Abe Rencananya Digelar Akhir September di Nippon Budokan
Dunia

Rencana ini memicu polemik. Pihak oposisi keberatan dengan penggunaan uang pajak, sedangkan yang lain mengatakan Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa memanfaatkan kematian Abe secara politis.

WowKeren - Pemerintah Jepang disebut berencana menggelar pemakaman kenegaraan untuk mantan Perdana Menteri Shinzo Abe pada 26 atau 27 September 2022 mendatang. Hal ini diungkapkan oleh seorang pejabat pemerintah dan sumber terkemuka partai berkuasa pada Rabu (20/7) hari ini.

Rencananya, pemakaman kenegaraan Abe akan digelar di Nippon Budokan Hall Tokyo. Arena tersebut walnya dibangun untuk Olimpiade Tokyo 1964 dan kini menjadi tempat populer untuk acara olahraga serta konser. Nippon Budokan juga menjadi lokasi upacara peringatan bagi korban Perang Dunia II yang diadakan setiap tahun pada tanggal 15 Agustus.

Abe diketahui meninggal dunia usai ditembak dalam sebuah acara kampanye pada 8 Juli 2022 lalu. Biaya pemakaman kenegaraan Abe diperkirakan akan ditanggung menggunakan uang pajak.

Sebelumnya, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida telah mengatakan bahwa Abe akan diberi pemakaman kenegaraan sebagai bentuk pengakuan terhadap perdana menteri terlama di Jepang serta kontribusinya untuk Jepang dan dunia. Ini akan menjadi pemakaman kenegaraan pertama bagi mantan Perdana Menteri Jepang sejak tahun 1967.

Pemakaman kenegaraan mantan Perdana Menteri Jepang terakhir digelar untuk Shigeru Yoshida yang menjabat dari tahun 1946 hingga 1947 dan dari tahun 1948 hingga 1954. Kala itu, pemerintah Jepang menanggung biaya penuh upacara pemakaman kenegaraan Yoshida.


Meski begitu, rencana ini justru memicu polemik. Pihak oposisi keberatan dengan penggunaan uang pajak, sedangkan yang lain mengatakan Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa memanfaatkan kematian Abe secara politis.

Sebuah jajak pendapat yang dilakukan pada akhir pekan oleh lembaga penyiaran publik NHK menemukan 49 persen responden mendukung gagasan tersebut. Sedangkan 38 persen menentangnya.

Dari total responden yang mendukung, 61 persen berusia antara 18-39 tahun. Sedangkan dari total responden yang menentang, 51 persen berada di usia 60-an.

Di sisi lain, pihak kepolisian Nara telah mengungkapkan permintaan maaf pasca insiden penembakan yang menewaskan Abe. Kepala Polisi Kota Nara Tomoaki Onizuka mengatakan dia bertanggung jawab atas penembakan Abe.

"Setelah laporan pertama dari insiden itu datang pada pukul 11:30, dan situasinya terungkap, itu adalah puncak rasa bersalah dan penyesalan yang saya rasakan selama 27 tahun saya dalam penegakan hukum," kata Onizuka. "Saya merasakan beban tanggung jawab saya."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait