Mesir Longgarkan Aturan Fotografi Untuk Turis, Jepret Foto Jalanan Tak Lagi Perlu Izin
Unsplash/Spencer Davis
Dunia

Pada Rabu (20/7), Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir mengumumkan bahwa kabinet negara tersebut telah menyetujui peraturan baru yang mengatur fotografi, untuk penggunaan pribadi oleh penduduk dan turis Mesir.

WowKeren - Kementerian Pariwisata Mesir melonggarkan aturan yang melarang fotografi jalanan. Dengan demikian, turis dan penduduk tak lagi harus mengambil foto jalan-jalan Mesir secara diam-diam.

Pada Rabu (20/7), Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir mengumumkan bahwa kabinet negara tersebut telah menyetujui peraturan baru yang mengatur fotografi, untuk penggunaan pribadi oleh penduduk dan turis Mesir. "Mengambil foto menggunakan semua jenis kamera tradisional, kamera digital, dan kamera video akan diizinkan secara gratis. Tidak ada izin yang perlu diperoleh sebelumnya," demikian pernyataan pihak kementerian.

Meski begitu, pembatasan akan tetap berlaku untuk memotret anak-anak dan fotografi komersial. Baik turis maupun penduduk juga "sepenuhnya dilarang untuk mengambil atau berbagi foto pemandangan yang dapat, dengan satu atau lain cara, merusak citra negara".


Sebagai informasi, vlogger asing dan influencer media sosial menyoroti aksi otoritas Mesir yang menghentikan orang mengambil foto dan video, bahkan di lokasi wisata. Warga negara Mesir dan turis asing sama-sama mengeluh bahwa pihak otoritas mengharuskan pengambilan foto di tempat umum dilengkapi oleh surat izin. Pihak otoritas bahkan disebut kadang-kadang menyita kamera dan melarang pengambilan gambar meskipun sudah ada izin.

Pada tahun 2020 lalu, polisi Mesir telah menahan seorang fotografer yang memotret seorang penari dengan kostum kuno di Piramida Djoser di luar Kairo. Sang model yang bernama Salma al-Shimi diketahui memiliki ribuan followers di Instagram pada waktu kejadian. Ia sempat mengunggah foto-foto pemotretan dirinya dalam balutan gaun Mesir kuno di kaki Piramida Djoser yang berusia 4.700 tahun meski kemudian menghapusnya.

"Seorang fotografer telah ditangkap setelah pemotretan pribadi dengan penari Salma al-Shimi di zona arkeologi," ujar sumber keamanan.

Kabar tersebut sempat memicu kemarahan di media sosial. "Apakah benar-benar ada larangan mengambil foto di zona arkeologi, bahkan gambar yang tidak senonoh tetapi sepenuhnya normal?" tulis salah seorang warganet kala itu.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru