Pipa Gas Utama dari Rusia ke Eropa Kembali Dibuka Usai Tutup 10 Hari
Unsplash/Quinten de Graaf
Dunia

Pipa Nord Stream 1 di bawah Laut Baltik ke Jerman sempat ditutup untuk pemeliharaan tahunan. Para pejabat Jerman khawatir bahwa pipa tersebut mungkin tidak akan dibuka kembali sama sekali di tengah meningkatnya ketegangan perang Rusia-Ukraina.

WowKeren - Pipa utama dari Rusia kembali mengalirkan gas alam ke Eropa usai sempat ditutup selama 10 hari. Meski demikian, aliran gas diperkirakan tidak akan mencapai kapasitas penuh pada Kamis (21/7) hari ini dan prospeknya masih tidak pasti.

Diketahui, pipa Nord Stream 1 di bawah Laut Baltik ke Jerman telah ditutup sejak 11 Juli 2022 lalu untuk pemeliharaan tahunan. Pipa tersebut merupakan sumber gas Rusia utama Jerman, yang baru-baru ini menyumbang sekitar sepertiga dari pasokan gas Jerman. Namun para pejabat Jerman khawatir bahwa pipa tersebut mungkin tidak akan dibuka kembali sama sekali di tengah meningkatnya ketegangan perang Rusia-Ukraina.

Kekinian, operator Nord Stream AG mengatakan bahwa gas kembali mengalir mulai Kamis pagi. Menurut data jaringannya, gas mulai tiba setelah akhir pemeliharaan yang dijadwalkan pada pukul 6 pagi.

Pengiriman diperkirakan akan turun jauh di bawah kapasitas penuh pipa. Namun Nord Stream mengatakan jumlah gas diperkirakan mirip dengan jumlah sebelum pemeliharaan.


Sementara itu kepala regulator jaringan Jerman, Klaus Mueller, mengatakan bahwa Gazprom Rusia telah memberi tahu jumlah gas yang dikirim pada hari Kamis hanya sekitar 30 persen dari kapasitas pipa. Adapun Gazprom Rusia telaah memotong aliran hingga 40 persen dari kapasitas pada pertengah Juni lalu.

Hal tersebut disebabkan oleh dugaan masalah teknis yang melibatkan peralatan yang dikirim oleh mitra Siemens Energy ke Kanada untuk perbaikan dan tidak dapat dikembalikan karena sanksi yang dijatuhkan atas invasi Rusia ke Ukraina. Pada awal bulan ini, pemerintah Kanada memberikan izin agar turbin yang menggerakkan stasiun kompresor di ujung pipa Rusia untuk dikirim ke Jerman.

Di sisi lain, pemerintah Jerman tak menerima penjelasan teknis Gazprom Rusia terkait pengurangan gas tersebut. Jerman berulang kali menuduh alasan tersebut hanya dalih bagi keputusan politik untuk menabur ketidakpastian dan mendorong harga energi lebih lanjut.

Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri telah mengatakan bahwa Gazprom masih belum menerima dokumen yang relevan untuk pengembalian turbin pada Selasa (19/7). Putin mengatakan bahwa Gazprom akan menutup turbin lain untuk perbaikan pada akhir Juli, dan jika turbin yang dikirim ke Kanada tidak dikembalikan, maka aliran gas akan semakin menurun.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait