Rudi S Kamri rupanya ikut menyoroti soal penjemputan paksa Nikita Mirzani pada Kamis (21/7) lalu. Rudi S Kamri pun menyayangkan kasus yang menimpa Nikita Mirzani.
- Dessy Novitasari
- Sabtu, 23 Juli 2022 - 08:35 WIB
WowKeren - Kasus Nikita Mirzani belakangan ini mendapat banyak sorotan publik. Pasalnya, Nikita Mirzani sempat dijemput paksa sejumlah polisi dari Polresta Serang Kota atas laporan Dito Mahendra. Peristiwa ini terjadi di Mall Senayan City, Jakarta Pusat pada Kamis (21/7).
Hal ini rupanya mendapat sorotan dari Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB), Rudi S Kamri. Rudi mengaku heran saat mengetahui kasus yang menimpa Nikita Mirzani. Kasus itu adalah tentang UU ITE.
"Ternyata begitu saya baca, apa sih kasusnya? Ternyata kasusnya receh, mohon maaf," ungkap Rudi S Kamri dalam kanal YouTube Anak Bangsa, Jumat (22/7).
Selain itu, Rudi S Kamri menilai penangkapan Nikita Mirzani itu tidak wajar. Apalagi, setelah pengepungan pukul 3 dini hari beberapa waktu lalu. Rudi S Kamri pun mengkhawatirkan soal kondisi psikis dari anak-anak Nikita Mirzani.
"Saya tidak peduli dengan Nikita Mirzani. Saya peduli dengan anak-anaknya Nikita Mirzani," tutur Rudi S Kamri.
"Apa yang terjadi secara psikologis kalau jam 3 pagi rumahnya dikepung, kemudian digeledah dan kemarin ditangkap di depan anaknya. Ada apa dengan polisi?" pungkas Rudi S Kamri.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Banten Shinto Silitonga sempat mengungkapkan bahwa tidak ada kekerasan saat penangkapan paksa itu terjadi. "Tidak ada kekerasan, penyidik bersikap humanis dan mengedepankan peran Polwan," kata Shinto Silitonga.
Selain itu, Shinto menyebut anak Nikita Mirzani didampingi oleh babysitter dan Polwan. "Saat ini bahwa betul anak dari saudari NM ada dan kami melihat ada pendampingan dari Polwan dan ada pendampingan dari babysitter yang diperkerjakan ibu NM," tutur Shinto.
Penyidik Satreskrim Polresta Serang Kota melakukan penangkapan paksa itu karena Nikita Mirzani telah mangkir menghadiri panggilan polisi pada Rabu (6/7) lalu. Nikita Mirzani memang telah ditetapkan sebagai tersangka atas laporan pria bernama Dito Mahendra.
(wk/dess)
