Percepat Booster COVID-19, Kemenkes Kini Tengah Kaji Pemberian Vaksinasi Dosis Keempat
AFP
Nasional

Menanggapi masukan para ahli terkait vaksinasi COVID-19 dosis keempat atau booster kedua, Kemenkes mengatakan pihaknya masih mengkajinya. Di samping itu, pemerintah saat ini masih fokus menggenjot booster pertama.

WowKeren - Kasus COVID-19 di Indonesia saat ini tengah menunjukkan kenaikan, terlebih sejak masuknya subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5. Atas hal ini, Epidemiolog lantas mendesak pemerintah untuk mulai mempertimbangkan pemberian vaksinasi COVID-19 dosis keempat.

Menanggapi hal tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengakui bahwa pihaknya saat ini memang ada kajian mengenai vaksinasi COVID-19 dosis keempat atau booster kedua. Namun di sisi lain, pemerintah juga mengejar target booster COVID-19 yang saat ini masih terbilang mengalami stagnasi.

Kemenkes lantas meminta kepada masyarakat untuk segera melakukan booster COVID-19 lantaran kasus di Indonesia kembali meningkat belakangan ini. Sementara itu, para ahli juga membeberkan alasan terkait pelaksanaan vaksinasi dosis keempat.

Di samping karena kasus COVID-19 di Tanah Air yang menunjukkan peningkatan, para pakar ilmu kesehatan juga telah menyimpulkan bahwa vaksin COVID-19 dosis lengkap primer serta booster sebagai penambah daya tahan tubuh dapat menurun dalam kurun waktu enam bulan.


"Informasi vaksin keempat atau booster kedua, kami klarifikasi atau konfirmasi, saat ini kita belum membuat vaksin keempat atau booster kedua sebagai prioritas," ujar Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril dalam diskusi virtual, Senin (25/7).

Syahril lantas menegaskan bahwa untuk saat ini prioritas pemerintah adalah mendongkrak vaksin COVID-19 ketiga, apalagi capaian booster pertama itu masih mencapai 25 persen dari target. Ia kemudian menuturkan bahwa kebijakan pemerintah mengenai kewajiban booster belum lama ini adalah demi kepentingan orang banyak.

Lebih lanjut, Syahril mengatakan bahwa Kemenkes dan sejumlah pihak lainnya saat ini tengah mengkaji pentingnya vaksin COVID-19 dosis keempat. "Masih dalam wacana, sudah dipikirikan. Karena kita harus mengajak semua yang terkait untuk mengkaji pentingnya, perlunya booster (kedua) ini," jelas Syahril.

Adapun sejumlah langkah yang harus diperhatikan dalam wacana vaksinasi COVID-19 dosis keempat itu, kata Syahril, adalah keputusan mengenai jenis vaksinnya hingga harus mendapat rekomendasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Syahril menuturkan bahwa Kemenkes bersama Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) tengah melakukan pembahasan vaksinasi dosis keempat secara intensif bagi masyarakat, khususnya pada kelompok berisiko tinggi, tenaga kesehatan, usia lanjut, serta tenaga pelayanan publik.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru