Kala Gelombang Panas di AS Melebihi Rekor, Picu Masalah Kesehatan Hingga Kebakaran Hutan
Dunia

Gelombang panas yang terjadi di AS disebut telah melebihi capaian rekor sebelumnya. Menurut ahli, hal ini berpotensi menyebabkan terjadinya masalah kesehatan hingga kebakaran hutan.

WowKeren - Banyak negara di dunia yang saat ini tengah dilanda gelombang panas tak biasa, salah satunya adalah Amerika Serikat (AS). Kini gelombang panas di bagian barat laut AS disebut telah melebihi rekor yang pernah dicapai sebelumnya.

Ahli Meteorologi dari AccuWeather pun mengatakan bahwa di saat gelombang panas meningkat di barat laut AS, suhu akan mendorong ke tingkat yang tidak pernah dialami sejak rekor tertinggi sepanjang masa ditetapkan pada Juni 2021 lalu.

Kemudian, panas tersebut juga akan membawa banyak dampak ke wilayah tersebut mulai dari masalah kesehatan hingga potensi kebakaran hutan. Sementara jika dibandingkan dengan gelombang panas mematikan musim panas lalu, yang memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa selama akhir Juni, suhu akan kurang ekstrim minggu ini.

Meski begitu, berdasarkan informasi yang didapat dari UPI, gelombang panas saat ini akan berlangsung lebih lama di banyak daerah di sepanjang pantai Pasifik jika dibandingkan dengan tahun lalu. Selain itu, menurut ramalan cuaca, orang-orang yang tinggal di daerah pesisir akan menghadapi lima sampai tujuh hari panas yang berlebihan sebelum bantuan tiba.


Sementara suhu 32 derajat Celcius atau lebih tinggi dibatasi hingga tiga hari di sekitar Seattle dengan suhu tertinggi 38, 40, hingga 42 derajat Celcius, yang tercatat dari 26-28 Juni 2021. Di samping itu, selama gelombang panas yang terjadi pada tahun 2021 lalu, rekor negara bagian di Washington ditetapkan pada 29 Juni 2021, dengan ketinggian 48,8 derajat Celcius di komunitas kecil Hanford di selatan-tengah Washington.

Lalu disusul oleh negara bagian Oregon dengan 48,3 derajat Celcius, yang sebelumnya ditetapkan di beberapa lokasi, diikat di Bendungan Pelton, yang terletak sekitar 90 mil tenggara Portland.

Apabila panas berlangsung lama, nantinya bisa memicu masalah kesehatan, khususnya di sepanjang pantai di mana terdapat lebih sedikit rumah ber-AC daripada rata-rata nasional, dapat menjadi masalah serius bagi mereka yang memiliki masalah pernapasan, orang tua, anak kecil dan orang-orang yang mengalami tunawisma.

"Angin ringan yang sering menyertai gelombang panas juga diperkirakan dengan pola sebagian besar minggu ini dan akan menyebabkan polutan menumpuk di kota-kota besar yang dapat menambah risiko," bunyi ramalan cuaca, dilansir dari UPI, Rabu (27/7).

Kemudian meningkatnya kekeringan akan membantu memicu gelombang panas dan menimbulkan masalah di kemudian hari di wilayah tersebut. "Panas terburuk di Barat Laut sepanjang minggu ini akan menjadi tempat yang tanahnya paling kering," ujar Ahli Meteorologi AccuWeather Andrew Johnson-Levine.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru