Kemenko PMK Sebut Beras Bansos yang Dikubur di Depok Tak Layak Konsumsi, Polisi: Telah Diganti
pixabay/ilustrasi
Nasional

Sebelumnya, pihak Istana dan Kemenko PMK juga telah memberikan keterangan terkait temuan beras bansos yang dipendam di dalam tanah. Kini polisi pun membeberkan hasil pemeriksaannya.

WowKeren - Belum lama ini, warga Depok digegerkan dengan temuan berkarung-karung beras yang dipendam di dalam tanah. Adapun temuan ini diketahui terjadi di kawasan Kampung Serab, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat.

Adapun temuan beras yang disebut merupakan bansos COVID-19 Presiden Joko Widodo itu sendiri juga telah mendapat tanggapan dari pihak Istana hingga Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.

Di samping itu, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko PMK Andie Megantara mengatakan bahwa beras yang ditimbun itu telah rusak dan tak layak konsumsi. Hal ini disampaikannya usai Kemenko PMK menurunkan Tim Bantuan dan Subsidi Tepat Sasaran (Bansub) dari Kedeputian bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko PMK untuk menelusuri temuan beras yang dipendam di Depok itu.

Sebagaimana dengan arahan Effendy, Andie pun menyampaikan beberapa hal yang telah didapat dari hasil koordinasi tersebut. Andie mengatakan berdasarkan informasi yang diperoleh dari Polres Depok, telah ditemukan beras merek "BERAS KITA".


Jumlah beras yang ditemukan itu diperkirakan kurang lebih 1 ton yang kondisinya pada saat ditimbun sudah tidak layak konsumsi lantaran beras rusak dalam perjalanan menuju ke Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Beras tersebut sendiri diketahui merupakan bantuan dari Presiden yang diberikan saat pandemi COVID-19 tahun 2020, yang mana disalurkan oleh Bulog melalui transporter JNE dengan kemasan 20 kg dan 5 kg.

Sementara itu, berdasarkan dari hasil pemeriksaan yang dilakukan polisi, disebutkan bahwa pihak ekspedisi yakni JNE telah mengganti beras bansos yang terkubur tersebut. Hal ini disampaikan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan.

Zulpan kemudian menerangkan bahwa beras-beras tersebut telah rusak dan basah akibat terkena hujan. "Kemudian dikarenakan beras basah, maka itu, menurut JNE adalah tanggung jawab JNE, dan beras tersebut telah diganti JNE dengan paket setara," jelas Zulpan kepada wartawan, Senin (1/8).

Meski begitu, Zulpan mengaku bahwa pihaknya belum bisa memastikan kebenaran terkait penggantian paket bansos tersebut. Pasalnya, hingga saat ini, pihaknya baru mendapatkan keterangan lisan dari pihak JNE, yang mana artinya keterangan belum didukung dengan dokumen.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait