Kebakaran Kuba: Tanki Minyak Ketiga Tumpah, Ahli Khawatirkan Hal Ini
Dunia

Kebakaran di fasilitas penyimpanan minyak terbesar itu telah menewaskan satu petugas pemadam. Jika terus berlangsung, hal itu berpotensi membuat tagihan impor membengkak.

WowKeren - Kebakaran di fasilitas kebakaran minyak Kuba belum menunjukkan tanda-tanda akan segera berakhir. Bahkan Gubernur Matanzas pada Senin (8/8) mengatakan jika tangki minyak ketiga ikut terbakar dan ambruk.

Mario Sabines mengatakan jika pada Minggu malam api mulai menyebar dari tangki kedua, yang runtuh. Sebelumnya, Kuba telah membuat kemajuan dalam memadamkan api yang mengamuk selama akhir pekan setelah mendapat bantuan dari Meksiko dan Venezuela.

Saat ini tangki keempat juga ikut terancam. Matanzas adalah pelabuhan terbesar Kuba untuk menerima impor minyak mentah dan bahan bakar. Minyak mentah berat Kuba, serta bahan bakar minyak dan solar yang disimpan di Matanzas, sebagian besar digunakan untuk menghasilkan listrik di Kuba.

Sejauh ini, kebakaran di fasilitas penyimpanan minyak terbesar itu telah menewaskan satu petugas pemadam. Jika kebakaran terus berlangsung, hal itu disebut berpotensi membuat tagihan impor membengkak. Sedangkan di lain sisi, Kuba merupakan negara kepulauan miskin yang masih bergantung pada minyak asing untuk aktivitasnya mulai dari transportasi hingga jaringan listrik.


Sejumlah sumber dan pakar memperkirakan para pejabat Kuba mungkin akan perlu berebut untuk menyiapkan kapasitas penyimpanan terapung yang mahal untuk menangani impor dalam rangka mengurangi kelangkaan bahan bakar aku.

Kebakaran besar di fasilitas itu yang terjadi sejak pekan lalu diperkirakan akan meningkatkan biaya pengiriman impor. Negara itu juga mungkin harus mencari kapal tanker charter jangka panjang untuk kebutuhan penyimpanannya atau kapal yang lebih kecil untuk membawa impor.

"Skenario yang paling mungkin sekarang adalah bahwa pihak berwenang akan membiarkan sisa produk terbakar di dalam tangki," kata Lino Carrillo, seorang ahli yang berbasis di Kanada dan mantan eksekutif di perusahaan minyak negara Venezuela, PDVSA. "Sambil menjaga daerah itu sedingin mungkin dengan menggunakan air."

Para analis memperkirakan jika melihat dari skala kebakaran yang relatif besar maka pemulihan juga akan lebih lama dan memakan biaya jutaan dolar. "Tangki yang terkena dampak tidak akan berguna setelah kebakaran dan segala sesuatu yang menghubungkan mereka di dalam dinding penahanan," tambah Carrillo.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru