Taliban Bubarkan Aksi Protes Wanita di Afghanistan Dengan Kasar, Layangkan Pukulan Hingga Tembakan
AFP
Dunia

Para wanita di Afghanistan melakukan aksi protes atas pembatasan terhadap hak-hak mereka yang dilakukan oleh Taliban. Namun aksi ini lantas dibubarkan dengan paksa oleh Taliban.

WowKeren - Pemerintahan Afghanistan saat ini diketahui dikuasai oleh Taliban. Sebagaimana diketahui, Taliban kerap membatasi, bahkan dinilai merampas hak-hak wanita di Afghanistan.

Hal tersebut lantas memicu terjadinya aksi protes yang dilakukan oleh para wanita di Afghanistan. Namun para pengunjuk rasa ini lantas dibubarkan oleh pejuang Taliban dengan kasar.

Berdasarkan informasi yang didapat dari malaymail, pejuang Taliban diketahui memukuli pengunjuk rasa wanita dan melepaskan tembakan ke udara pada hari Sabtu (13/8). Hal ini terjadi ketika mereka dengan kasar membubarkan rapat umum yang jarang terjadi di ibu kota Afghanistan, beberapa hari menjelang ulang tahun pertama kembalinya kelompok Islam garis keras itu ke tampuk kekuasaan.

Sebagai informasi, sejak merebut kendali pada 15 Agustus tahun 2021 lalu, Taliban telah mengembalikan keuntungan marjinal yang dibuat oleh perempuan selama dua dekade intervensi AS di Afghanistan.

Dalam aksi protes tersebut, tampak sekitar 40 wanita yang meneriakkan "roti, pekerjaan dan kebebasan". Berdasarkan laporan AFP, mereka berbaris di depan gedung kementerian pendidikan di Kabul, sebelum para pejuang membubarkan mereka dengan menembakkan senjata mereka ke udara.


Saat pejuang Taliban melakukan pembubaran dengan keras, beberapa pengunjuk rasa wanita yang berlindung di toko-toko terdekat bahkan dikejar dan dipukuli oleh pejuang Taliban dengan popor senapan mereka. Saat melangsungkan aksinya, para pengunjuk rasa itu juga membawa spanduk bertuliskan "15 Agustus adalah hari hitam" karena mereka menuntut hak untuk bekerja dan partisipasi politik.

"Keadilan, keadilan. Kami muak dengan ketidaktahuan," teriak pengunjuk rasa, yang kebanyakan dari mereka tampak tidak mengenakan cadar.

"Sayangnya, Taliban dari dinas intelijen datang dan menembak ke udara," ujar Zholia Parsi, salah satu penyelenggara pawai. "Mereka membubarkan gadis-gadis itu, merobek spanduk kami dan menyita ponsel banyak gadis."

Sementara itu, menurut laporan AFP, unjuk rasa wanita pertama dalam beberapa bulan itu juga sempat diwarnai aksi pemukulan yang dilakukan oleh para pejuang Taliban terhadap pengunjuk rasa.

Seperti yang diketahui, setelah merebut kekuasaan pada tahun lalu, Taliban menjanjikan versi yang lebih lembut dari pemerintahan Islam yang keras yang menandai tugas pertama mereka dalam kekuasaan dari tahun 1996 hingga 2001. Namun pada kenyataannya, banyak pembatasan telah diberlakukan, terutama pada perempuan, untuk mematuhi visi Islam yang keras dari gerakan tersebut.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait