Skotlandia Jadi Negara Pertama di Dunia Gratiskan Produk Menstruasi
pixabay/ilustrasi/pikulkeaw
Dunia

Pemerintah Skotlandia mengatakan dalam siaran pers jika orang-orang dapat mengakses produk di lebih dari 1.000 lokasi melalui aplikasi seluler PickupMyPeriod.

WowKeren - Skotlandia pada Senin (15/8) telah menjadi negara pertama di dunia yang membantu penduduknya untuk memenuhi kebutuhan terkait perlengkapan menstruasi secara gratis. Negara itu sekarang menawarkan produk menstruasi gratis untuk siapa saja yang membutuhkannya.

Keputusan itu pertama kali dibuat pada November 2020 dengan persetujuan bulat di Parlemen Skotlandia, menurut CBS News. Shona Robison selaku sekretaris keadilan sosial pemerintah mengatakan jika keputusan untuk membuat produk-produk semacam itu tersedia secara gratis merupakan dasar kesetaraan dan martabat. Dia mengatakan bahwa pemerintah tidak ingin warganya kesulitan membeli kebutuhan haid di tengah krisis biaya hidup yang dihadapi.

"Ini lebih penting dari sebelumnya pada saat orang membuat pilihan sulit," kata Robison. "Karena krisis biaya hidup dan kami tidak pernah ingin siapa pun berada dalam posisi di mana mereka tidak dapat mengakses produk periode."

Pemerintah mengatakan dalam siaran pers jika orang Skotlandia dapat mengakses produk di lebih dari 1.000 lokasi melalui aplikasi seluler PickupMyPeriod. Aplikasi itu diluncurkan tahun ini oleh Hey Girls, sebuah organisasi yang dibuat oleh Celia Hodson bersama kedua putrinya pada tahun 2018.


Hodson mengatakan undang-undang tersebut mengakui bahwa produk haid bukanlah barang mewah. Undang-undang baru juga mewajibkan fasilitas pendidikan untuk menyediakan produk menstruasi gratis di toilet.

Survei yang dilakukan oleh Young Scot Enterprise pada tahun 2018 mencatat bahwa ketidakmampuan untuk mengakses produk menstruasi karena faktor biaya telah menjadi masalah bagi lebih dari 25 persen responden yang terdaftar di sekolah menengah, perguruan tinggi atau universitas.

Sekitar 24 persen dari mereka yang tidak bersekolah mengatakan bahwa mereka juga berjuang untuk menemukan produk yang sesuai. Sebanyak 61 persen dari responden tersebut mengatakan bahwa mereka tidak mampu membelinya.

Kedua kelompok mengatakan mereka terpaksa menggunakan alternatif, termasuk kertas toilet. Sedangkan menurut Dana Kependudukan PBB, infeksi adalah salah satu kekhawatiran ketika orang tidak dapat mengakses produk yang tepat atau cukup.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru