Imbas Sikap Kesal Raja Charles III Saat Pena Bocor-PHK Staff, Kini Diawasi Publik
AP/Kate Green
Dunia

Setelah Ratu Elizabeth II meninggal, Pangeran Charles pun naik takhta menjadi Raja baru Inggris yang kini dikenal sebagai Raja Charles III. Namun kini Raja Charles III berada di bawah pengawasan publik.

WowKeren - Pada saat Raja Charles III dikukuhkan sebagai Raja Inggris baru, Sabtu (10/9) lalu, terjadi sebuah hal yang menjadi viral dan disoroti publik. Dalam hal ini adalah saat Raja Charles III hendak melakukan tanda tangan proklamasi naik takhta, namun penanya bocor, sehingga ekspresinya pun tampak kesal.

Selain itu, berdasarkan informasi yang didapat dari The Associated Press, menunjukkan adanya laporan yang menyebutkan hingga 100 staf di bekas kediaman Raja Charles III bisa kehilangan pekerjaan mereka telah menuai kritik terhadap monarki Inggris, dalam beberapa hari setelah dia naik takhta.

Sementara berdasarkan surat kabar The Guardian, pada Selasa (13/9), bahwa lusinan staf di Clarence House, bekas kediaman resmi Charles, diberi tahu bahwa pekerjaan mereka dipertaruhkan. Selain itu, laporan itu mengatakan pemberitahuan itu datang di tengah masa transisi yang sibuk ketika Charles dan istrinya Camilla, permaisuri, pindah ke Istana Buckingham setelah kematian Ratu Elizabeth II.

Di sisi lain, Serikat Layanan Umum dan Komersial menyebut keputusan bangsawan untuk memberi tahu staf tentang pemutusan hubungan kerja selama masa berkabung "tidak ada yang tidak berperasaan."


"Sementara beberapa perubahan di seluruh rumah tangga diharapkan, karena peran di seluruh keluarga kerajaan berubah, skala dan kecepatan di mana hal ini diumumkan sangat tidak berperasaan," ujar Sekretaris Jenderal Serikat, Mark Serwotka, dilansir Kamis (15/9).

Sebagaimana diketahui, Inggris telah berada dalam masa berkabung nasional hingga Senin (19/9), saat pemakaman kenegaraan Ratu Elizabeth II akan diadakan. Sementara itu, dalam sebuah pernyataan, Clarence House mengatakan bahwa setelah aksesi Charles, operasi rumah tangganya dan Camilla "telah berhenti" dan "seperti yang dipersyaratkan oleh hukum, proses konsultasi telah dimulai."

"Staf kami telah memberikan layanan yang lama dan setia dan, sementara beberapa redudansi tidak dapat dihindari, kami bekerja segera untuk mengidentifikasi peran alternatif untuk jumlah staf sebanyak mungkin," bunyi sebuah pernyataan.

Terkait dengan sikap dari Raja Charles III itu lantas menuai kritik. Seorang anggota staf Charles yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada surat kabar "The Guardian" bahwa "semua orang benar-benar marah ... orang-orang tampak terguncang karenanya".

Alhasil, kini Raja Charles III pun berada di bawah pengawasan media yang ketat dan memiliki jadwal yang melelahkan sejak kematian ibunya di Skotlandia. Ia dan Camilla pun terbang dari Skotlandia ke London untuk upacara aksesi dan kunjungan ke Parlemen untuk berbicara dengan legislator, sebelum terbang kembali ke Skotlandia di mana dia berjalan di belakang peti mati ratu.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru