WowKeren - Baru-baru ini Nam Tae Hyun tampil dalam acara KBS "In-Depth 60 Minutes" yang tayang pada 14 Juli kemarin. Dalam kesempatan tersebut mantan member WINNER ini terlihat mendapatkan perawatan di sebuah rehabilitasi dan berbagi bagaimana kecanduan narkoba menghancurkan hidupnya.

Nam Tae Hyun membuka tentang bagaimana dia pertama kali mulai menggunakan narkoba. "Aku minum banyak pil resep dari psikiater. Ketika aku berpromosi, aku juga minum banyak pil diet untuk menjaga agar berat badan tetap rendah. Depresiku semakin parah selama pandemi karena aku tidak dipesan sebanyak itu. Saat itulah aku pertama kali mulai menggunakan obat tersebut. Setelah percobaan pertama, tidak butuh waktu lama bagiku untuk mencari obat yang lebih kuat. Aku pikir aku tidak terlalu memikirkannya sebelum mencobanya karena aku sudah terbiasa meminum pil resep. Aku hanya berpikir obat keras akan serupa," ceritanya.

Nam Tae Hyun kemudian menjelaskan bagaimana caranya mendapatkan narkoba. "Awalnya aku mendapatkannya melalui seorang teman, dan kemudian aku pindah ke Telegram. Sekarang, yang aku miliki hanyalah kerinduan akan narkoba. Hubunganku dengan keluargaku hancur dan aku tidak punya teman atau kenalan. Aku bahkan tidak yakin aku harus terus hidup," tambahnya.

Kecanduan narkoba tidak hanya merusak kesehatan mental dan fisiknya hingga keuangannya juga ikut hancur. "Aku mendapat pesan yang mengatakan bahwa aku memiliki hutang kartu kredit yang belum dibayar sebesar 300.000 KRW. Aku benar-benar bangkrut. Aku berpikir untuk mulai bekerja di restoran. Utangku sendiri sekitar 500 juta KRW. Aku melanggar banyak kontrak karena penggunaan narkobaku dipublikasikan. Aku harus menjual rumahku dan rumah orang tuaku. Semuanya hilang," imbuhnya.

Sementara itu netizen justru menyalahkan Nam Tae Hyun karena tak bisa menjaga kariernya dengan baik. "Dia berada di bawah label besar. Dia bisa saja sukses daripada orang lain namun dia berakhir seperti ini karena pilihannya. Itu semua tanggung jawab pribadinya. Dia tidak bisa menyalahkan orang lain," komentar netter. "Tidak ada yang memaksanya untuk minum obat. Aku mengusulkan hukuman mati untuk penggunaan obat keras," ujar yang lain. "Dia memang harus bertanggung jawab atas tindakannya. Tapi aku berharap dia berhasil pulih dan melakukan hal-hal baik selama sisa hidupnya, seperti orang lain. Dia masih sangat muda. Waktu ada di pihaknya," pungkas lainnya.