WowKeren - Lolly alias Loly sempat jadi sorotan soal video dirinya diduga mabuk hingga jalan sempoyongan. Usai viral video tersebut, kakak Nikita Mirzani, Edwin Augustinus Ray, mengungkap pendapat menohok.

Edwin mempertanyakan pihak yang menampung Loly. Menurutnya, Loly masih di bawah umur sehingga tak seharusnya diizinkan minum alkohol hingga mabuk walaupun berada di luar negeri. Ia menyesalkan pihak keluarga Mami Eda yang saat ini menampung Loly.

"Banyak orang di situ berkerumun, banyak orang dewasa," kata Edwin. "Itu orang dewasa ngapain. Yakin pasti tahu lah bahwa ini anak masih di bawah umur, kenapa nggak dicegah? Akhirnya mempermalukan diri sendiri. Dibully lagi ponakan saya, dikira saya senang? Nggak. Malah sedih, kan di sana katanya ada keluarga yang mengayomi, kok bisa ponakan saya bisa dalam video itu? Katanya mau melindungi? Kok bisa kejadian?"

Edwin lantas mengingatkan keluarga yang mengasuh Loly soal janji mereka menjaga putri Nikita itu. Ia juga sangsi jika Loly cuma sekedar masuk angin.

"Saya tahu orang mabuk sama gak mabuk. Orang masuk angin sama orang mabuk itu beda jalurnya, beda gayanya juga," kata Edwin. "Harusnya ada orang dewasa bisa membatasi. Saya kecewa lho."

Nikita sang ibu juga sempat mengakui kalau sang putri sudah kebablasan. Padahal selama ini Loly diproteksi dan dijaga agar tak terlibat hal-hal yang tidak baik. Ia juga sempat berpesan pada Mami Eda agar mengasuh Loly dengan baik.

"Ditampung sama orang Indonesia yang mau pansos. Mereka tidak ada menghubungi saya. Kalaupun ada keluarga yang mengasuh, tolong diasuh dengan baik," seru Nikita. "Jangan dibiarkan anak itu dengan kehalusinasiannya."

Sementara itu, Mami Eda yang sempat disentil Edwin dan Nikita itu sempat buka suara. Disalahkan hingga dicap pansos, Mami Eda auto berang. Mami Eda menegaskan kalau ia sudah cukup sukses hingga tak perlu pansos pada Loly.

"Saya kerja di Timor Leste itu, saya business woman, bukan orang jalanan, saya kontraktor," kata Mami Eda. "Saya bisnis, saya kontrak dengan pemerintah dalam bidang jalan tol, itu kehidupan saya di Timor Leste dan begini kehidupan saya di London."