Sunoo mengaku sempat terpikir untuk mengubur impiannya menjadi penyanyi karena sebuah alasan. Alasan yang dimaksud adalah perubahan suara yang membuat Sunoo jadi tidak bisa menyanyi dengan baik.
- Marina Larasati
- Senin, 19 Februari 2024 - 14:55 WIB
WowKeren - Para member ENHYPEN memiliki cerita masing-masing soal bagaimana mereka bisa tertarik untuk menjadi seorang idol. Salah satunya yang menarik adalah kisah Sunoo.
Idol 20 tahun ini mengaku bahwa dirinya memang sudah bermimpi ingin menjadi penyanyi sejak masih kecil. Namun, impian itu sempat tak ingin dilanjutkan oleh Sunoo karena sebuah alasan. Hal ini dibeberkannya di hadapan member ENHYPEN lain dalam tayangan video K-Pop ON! Spotify, Senin (19/2).
"Aku bermimpi menjadi seorang penyanyi sejak aku masih muda. Sebelum suaraku berubah, aku suka menyanyi. Tapi suatu ketika suaraku pecah, aku tiba-tiba tidak ingin menyanyi lagi karena aku tidak bisa menyanyi dengan baik. Jadi, aku sempat menyerah dengan mimpiku," ungkap Sunoo.
Gara-gara suaranya mengalami perubahan karena menuju usia pubertas, Sunoo sempat berpikir untuk mengakhiri mimpinya itu. Namun, sepertinya Tuhan memang tidak mengizinkan Sunoo untuk berhenti berjuang dengan mimpinya. Ia mendadak lolos dalam casting, dan saat itulah dirinya semakin yakin dengan jalan yang dipilih.
"Saat itulah aku semakin bertekad," imbuhnya. Para member pun tampak fokus mendengarkan cerita Sunoo. Mereka salut dengan usaha Sunoo yang tak menyerah dengan mimpi yang sudah ia bangun sejak kecil.
Tak sampai di situ, Sunoo kembali membuat teman-temannya takjub sekaligus terkejut. Pasalnya, Sunoo ternyata masih menyimpan catatan yang selalu ia tulis di buku jurnal saat masih menjadi trainee dulu. Para member tak menyangka jika Sunoo masih menyimpan kenangan itu.
Sunoo lantas membacakan sedikit isi jurnal yang ia pindah pada ponsel. Isi jurnal Sunoo tentu tak jauh-jauh dari aktivitas menyanyi dan menari. Mengingat saat itu ia bersama para trainee lainnya memang dipersiapkan untuk menjadi seorang idol yang unggul dalam hal menyanyi dan menari.
Namun, rupanya jurnal semacam ini juga ditulis oleh member yang lain. Mereka pun bernostalgia mengingat kenangan-kenangan sedih maupun senang selama menjadi trainee.
(wk/lara)
