WowKeren - Denny Sumargo sempat lontarkan kata-kata tak terduga di tengah konflik donasi antara dua narasumbernya, Agus Salim dan Pratiwi Noviyanth. Densu rupanya menyebut kata t*e yang diduga ditujukan untuk Farhat Abbas.

Alasan Densu lontarkan komentar itu disinyalir karena kritikan Farhat. Pengacara kondang yang bela Agus tersebut sempat menyebut jika Densu menyalahkan Novi terkait masalah donasi.

"Kalau pembicaraan saya dengan Denny Sumargo, Denny menyalahkan Novi," seru Farhat. "Denny saat ini masih tanya-tanya siapa itu Novi, Denny juga ragu bagaimana sistem pendonasian melalui yayasan. Denny sudah bilang, 'Kalau terjadi audit gue enggak bela lu lagi', dia bilang ke saya."

Menurut Farhat, Densu mengundang Novi di podcast terakhir hanya untuk menjebak influencer tersebut. "Kan dia sudah ngomong, itu kan sebenarnya Denny punya podcast terakhir itu kan menjebak Novi. Jadi ingat ya Novi, mungkin kau didukung orang-orang, tapi jawaban-jawaban tidak logismu akan jadi jebakan buatmu dan jadi senjata makan tuan," seru Farhat.

Tak lama, keluarlah kata-kata t*e dari pihak Densu diimbuhi candaan tawa. Mengetahui hal itu, Farhat langsung murka dan lontarkan reaksi menohok. Ia mengancam akan menghajar Densu karena merasa dimaki oleh artis tersebut.

"Berani dia menghina saya, hei Denny, loh ngomong kasar gua hajar loh kalau berani kamu sama saya ya," tantang Farhat. "Kamu siapa? Saya gak takut. Kamu yang membuat ulah ini, sampai terjadi seperti ini, kamu terlalu membela Novi ya. Saya gak akan membela statment kotor, yang kotor itu yang ngomong kotor t*i lihat perilakunya, kalau saya pengacara, doktor."

Sementara itu, komentar Densu juga sempat dibahas netter. Alih-alih dikritik, netter justru malah pro pada Densu.

"Saya dukung bang Densu. Pengacara kagak jelas gitu. Gasken bang Den," kata netter. "Emang bener apa kata bang DS😂😂😂," seru netter. "Tim Densu Cung," kata yang lainnya.

Sebelumnya, Farhat menuai kritik karena membela Agus. Ia sempat menyentil Novi yang dinilainya mencemarkan nama baik Agus dalam perkara donasi miliaran.

"Dia berharap seolah-olah tidak amanah yang pertama, kedua seolah-olah uang Rp 1,5 miliar habis," kata Farhat. "Nama korban tercemar, hilang donasi. Yang bilang Novi itu bahwa dia (membantu) sukarela, enggak benar."