
Psikolog Lita Gading mengkritik keras ayah dan ibu Arra karena membiarkan putri mereka menyebut wajah teteh-teteh bubaran pabrik dengan julukan 'hinyai' hingga ungkit dugaan eksploitasi anak.
- Ria Susilo Wardhani
- Senin, 24 Maret 2025 - 17:14 WIB
WowKeren - Video Arra bocah viral yang nyeletuk enggan punya wajah hinyai mirip teteh-teteh bubaran pabrik hingga kini masih menuai kritikan. Salah satu pihak yang mengecam hal itu adalah psikolog Lita Gading.
Lita dengan blak-blakan mengkritik orangtua Arra yang terkesan membiarkan anak mereka lontarkan kata-kata yang bisa menyinggung perasaan orang. Menurut Lita, orangtua Arra harusnya memberikan nasihat dan mengontrol perkataan anak mereka.
"Aduh ampun anak kecil sudah bisa ngomong kayak gitu. Aneh. Orangtuanya malah ketawa dan merespons hal tersebut. Harusnya kasih tahu nggak boleh ngomong kayak begitu, itu namanya merendahkan orang," kata Lita dalam video di IGnya, 24 Maret. "Kok anak sekecil itu bisa ngomong kayak begitu, yang tidak tersaring sama orangtuanya. Orangtuanya malah mendukung, malah ketawa. Harusnya sebelum memposting, perhatikan dulu ada nggak bahasanya yang bikin resah. Ada nggak bahasanya yang menyinggung perasaan orang dan sebagainya. Harusnya orangtuanya yang ngontrol."
Lita lantas beri peringatan jika ia tak segan melaporkan orangtua Arra ke pihak perlindungan anak. Ia curiga jika orangtua Arra melakukan eksploitasi anak.
"Sekali lagi ya kalau sampai ini orangtuanya seperti ini terus, saya akan laporkan ke perlindungan anak karena ini sudah merupakan sebuah eksploitasi anak yang tidak benar. Apalagi untuk konsumsi publik, untuk meningkatkan engagementnya. Jangan sampai kayak begitu. Ini orangtuanya ingin cari duit tapi lewat jalurnya Arra. Apa-apaan sih orangtua," tegas Lita. "Ini bener-bener namanya eksploitasi lho. Anda mendapatkan uang dari Arra. Seharusnya kalau mau meningkatkan followers pakai nama Anda sendiri dong. Arra dijual dalam tanda kutip untuk mendapatkan penghasilan untuk anda. Sekali lagi saya keras ya. Orangtua seperti ini tidak patut jadi contoh semua orang."
Sebelumnya, ibu dari Arra, Mega Vallentina, menjadi pihak yang paling disalahkan soal perilaku Arra. Selain disindir soal parenting, Mega bahkan jadi korban body shaming dari para netter.
Di sisi lain, ini bukan kali pertama orangtua Arra diserang. Mega dan sang suami, Billi Sandi, juga dirujak soal beragam celetukan Arra yang dinilai kurang pantas untuk anak-anak seusianya. Menanggapi hal itu, Billi dan Mega langsung meminta maaf.
"Kami Baba dan Bubunya Arra, mohon maaf sebesar-besarnya karena perkataan kami yang menyinggung orang dan membuat persepsi pro dan kontra. Kami sadar apa yang ditanyakan Arra mengenai agama dan hijab akan sensitif," kata Bili. "Kami mohon maaf sebesar besarnya jika video-video kemarin terkesan anti kritik, kami masih konten kreator baru yang berusaha menjawab apa yang menjadi pertanyaan di kolom komentar dan kami tidak ada maksud ke arah demikian. Video permintaan maaf ini juga kami buat sejelas-jelasnya agar tidak ada presepsi pro dan kontra lain. Kami mohon maaf dan meminta keikhlasan untuk memaafkan kami yang masih belajar menjadi orangtua. Semoga berkenan 🙏."
(wk/riaw)