"Apel", sebuah lagu ikonik yang diciptakan oleh mendiang Gombloh, mengisahkan perjalanan seorang pria yang berusaha memberanikan diri mengungkapkan perasaannya kepada sang pujaan hati. Liriknya yang sederhana namun mengena menggambarkan perjuangan, ketegangan, dan penantian yang dirasakan oleh si tokoh utama, yang berulang kali mencoba mendekati sang wanita namun selalu diliputi rasa malu dan ragu.
Apel Lyrics
Gombloh
Apel pertama kali aku malu-malu
Apel kedua kali ku pasang strategi
Ku pegang tanganmu sambil ku bercerita
Huu melambung anganku
Apel di lain hari ku makin berani
Apel di malam itu ku coba merayu
Andaikan dirimu memperbolehkan aku
Huu ku cium pipimu
Engkau memandangku dan seakan tak percaya ooo
kau tertawa lirih berdiri sambil berkata
aku sudah gila
Andaikan dirimu memperbolehkan aku
huu ku cium pipimu (hey)
Engkau memandangku dan seakan tak percaya ooo
kau tertawa lirih berdiri sambil berkata
aku sudah gila
Aduh mau pingsan aku, dimana mukaku
aduh mimpi apa aku, engkau kan begitu
dengan muka lesu ku pulang ke rumahku
huu sialnya diriku, huu tololnya diriku
huu gagalnya cintaku, huu sialnya diriku
Apel kedua kali ku pasang strategi
Ku pegang tanganmu sambil ku bercerita
Huu melambung anganku
Apel di lain hari ku makin berani
Apel di malam itu ku coba merayu
Andaikan dirimu memperbolehkan aku
Huu ku cium pipimu
Engkau memandangku dan seakan tak percaya ooo
kau tertawa lirih berdiri sambil berkata
aku sudah gila
Andaikan dirimu memperbolehkan aku
huu ku cium pipimu (hey)
Engkau memandangku dan seakan tak percaya ooo
kau tertawa lirih berdiri sambil berkata
aku sudah gila
Aduh mau pingsan aku, dimana mukaku
aduh mimpi apa aku, engkau kan begitu
dengan muka lesu ku pulang ke rumahku
huu sialnya diriku, huu tololnya diriku
huu gagalnya cintaku, huu sialnya diriku