Biografi Dewi Persik

news-detailsSiapa tak mengenal Dewi Persik? Penyanyi dangdut yang bernama asli Dewi Murya Agung ini terkenal di jagad permusikan dangdut Indonesia akibat trademark Goyang Gergaji-nya. Penyanyi yang akrab disapa Depe ini lahir di Jember, Jawa Timur pada 18 Desember 1985. Ia merupakan putri dari H. Moch Aidil dan Hj. Sri Muna.

Persik yang dipakai Depe sebagai nama belakangnya merupakan anjuran dari produsernya demi mempermudah masyarakat mengingat dirinya. Menurut filosofi, persik adalah buah yang dipercaya oleh masyarakat Cina sebagai pembawa keberuntungan. Oleh karena itu Depe berharap, dengan menggunakan Persik sebagai nama belakangnya dapat membawa keberuntungan.

Depe melejit setelah ia membintangi sinetron "Mimpi Manis" (2006). Sinetron tersebut menggunakan original soundtrack yang dinyanyikan oleh Depe dengan judul yang sama. Depe kemudian semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia melalui single "Mimpi Manis" tersebut. Tak hanya "Mimpi Manis", Depe juga membintangi beberapa judul sinetron lain, satu di antaranya adalah sinetron "Laila" (2009).

Kemampuan berakting yang ia miliki di samping kepiawaiannya dalam menyanyikan lagu dangdut membawa Depe menjadi pemeran film layar lebar. "Tali Pocong Perawan" (2008) merupakan film layar lebar pertama yang diperankan oleh Depe. Akting Depe yang dirasa cukup bagus ketika memerankan tokoh Virnie di film tersebut, membuat Depe kian sering ditawari peran di film lainnya. Sebut saja "Tiran: Mati Di Ranjang" (2010) yang mempertemukan Depe dengan Indra L. Bruggman serta "Setan Budeg" (2008) yang membuat Depe beradu akting dengan mantan suaminya sendiri, Saiful Jamil. Selain kedua film tersebut, Depe juga membintangi beberapa film horor lainnya, yaitu "Paku Kuntilanak" (2009) dan "Arwah Kuntilanak Duyung" (2011). Depe juga beberapa kali membintangi film non-horor seperti "Lihat Boleh Pegang Jangan" (2010) dan "Kutunggu Jandamu" (2008).

Banyaknya judul layar lebar yang dibintangi Depe bukan berarti menghalangi perjalanan karirnya di bidang tarik suara. Tahun 2010 silam, ia direkrut oleh Republik Cinta Manajemen (RCM) kepunyaan Ahmad Dhani. Kerjasama pertama yang dilakoni Depe di RCM ditunjukkan ke masyarakat dengan tampilnya Depe yang kala itu membawakan lagu "Makhluk Tuhan yang Paling Seksi" milik Mulan Jameela. Penampilan Depe di acara itu dianggap di luar dari kewajaran karena ia bergoyang di atas piano. Namun, karirnya bersama RCM selesai pada pertengahan 2012. Depe saat itu menjelaskan keputusannya keluar didasarkan pada keinginannya untuk mandiri.

"Saya nggak mau jadi anak buah terus. Saya mau target yang saya harapkan itu terpenuhi," ungkap pedangdut seksi ini. "Saya nggak mau honor dipotong manajeman. Saya mau semuanya masuk ke saya."

Tak hanya sukses berkarir, Dewi Persik juga menuai beberapa masalah. 2005 dan 2007 ia mengalami insiden kemben melorot ketika tampil di panggung. Tak hanya itu, di awal 2008 ia juga harus mengalami tragedi diremas payudara oleh seorang penonton.

Nama Depe kembali ramai disebut-sebut setelah pembuatan filmnya "Arwah Goyang Karawang". Selain mendapat pertentangan dari masyarakat Karawang sendiri, masalah intern yang terjadi pada saat pembuatan film di 2010 itu menambah cerita.

Film tersebut merupakan awal perseteruannya dengan artis seksi %Julia Perez%. Adegan perkelahian yang harus dibawakan keduanya berubah menjadi kasus hukum. Hal itu ketika Depe melaporkan Jupe ke kantor polisi dengan tuduhan sengaja menganiaya dirinya. Jupe pun dijatuhi hukuman selama 3 bulan di Rutah Pondok Bambu, Maret 2013

Depe juga menjadi perbincangan atas filmnya "Mr. Bean Kesurupan Depe". Film yang mencatut nama panggung Rowan Atkinson tersebut dinilai sebagai sebuah bentuk penipuan massal. Pasalnya, dalam film tersebut, aktor dunia yang terkenal sebagai Mr. Bean itu tidak sebenarnya terlibat, melainkan aktor lain yang menyerupai dia.

Kehidupan pribadi Depe juga tak kalah "ramai". Dia disomasi oleh mantan manajernya sendiri, Asep Komarudin, atas tuduhan pencemaran nama baik pada 2008. Perkenalan mantan duet Glenn Fredly ini dengan pengusaha asal Kalimantan juga meninggalkan kasus hukum. Merasa dirinya telah dijual kepada sang pengusaha oleh asistennya, Dewi membuat laporan resmi ke Mabes Polri. Tak terima dengan laporan Dewi, asisten dari pengusaha tersebut, Herlambang Hasea Hotmaruli, melaporkan balik ibu angkat Gabriel ini ke Polda Kalimantan Timur.