Kapten pilot diduga sengaja mengambil rute penerbangan di sepanjang perbatasan untuk menghindari radar militer.
- Silmi Amalia Fidareni
- Selasa, 15 Mei 2018 - 14:10 WIB
WowKeren - Kasus hilangnya pesawat dengan kode penerbangan MH370 tujuan Kuala Lumpur-Beijing masih terus menjadi misteri. Berbagai upaya dilakukan untuk mencari jawaban atas penyebab jatuhnya pesawat dengan 239 penumpang tersebut.
Baru-baru ini, rute misterius yang diambil oleh penerbangan MH370 sebelum pesawat tersebut lenyap, diteliti kembali. Hasilnya cukup mencengangkan. Sejumlah pakar penerbangan global menduga bahwa pesawat tersebut sengaja dijatuhkan oleh sang pilot. Para ahli ini juga percaya bahwa MH370 digunakan dalam misi bunuh diri yang dilakukan oleh Kapten pesawat tersebut, yakni Zaharie Ahmad Shah.
Mantan penyelidik senior dengan Dewan Keselamatan Transportasi Kanada, Larry Vance, menyatakan bahwa pilot sengaja "bunuh diri" dan membawa pesawat ke tempat yang paling terpencil sehingga akan "menghilang". Dalam bukunya yang berjudul "MH370: Mystery Solved", Larry menyebut bahwa hilangnya pesawat nahas ini bisa terjadi lantaran dua hal.
Kecelakaan ini bisa saja menjadi tindakan kriminal maupun bukan. MH370 bisa saja hilang lantaran mengalami kecelakaan yang sangat rumit dengan rangkaian kejadian yang tak kalah rumit juga. Akan tetapi, bisa juga pesawat tersebut hilang lantaran perbuatan manusia berupa tindakan kriminal licik tapi sederhana.
"Bukti-bukti menegaskan bahwa itu merupakan tindakan kriminal yang dilakukan satu individu," ungkap Larry dilansir news.com.au pada Selasa (15/5). "Pilot pesawat terbang memiliki cara yang sederhana untuk melaksanakannya. Itulah yang terjadi dan itu adalah fakta."
Pilot dan seorang instruktur senior Boeing 777, Simon Hardy, mengatakan bahwa Kapten Zahari sengaja menerbangkan pesawat tersebut di atas kampung halamannya di Penang untuk mengucapkan "selamat tinggal emosional". Penemuan tersebut berhasil diungkap Simon saat ia mencoba merekonstruksi rencana penerbangan Kapten Zahari dari radar militer. Ia menemukan bahwa pilot MH370 tersebut berusaha menghindari deteksi oleh radar militer Malaysia atau Thailand dengan cara terbang di sepanjang perbatasan, menyeberang masuk dan keluar dari wilayah udara masing-masing negara.
Sebelum akhirnya menukik dan hilang, Kapten Zahari juga diduga menurunkan tekanan pesawat untuk membuat semua penumpang dan kru pesawat tidak sadarkan diri. Setelahnya, pesawat tersebut dijatuhkan di tempat terpencil dan berharap tidak pernah bisa ditemukan.
Sebelumnya, pemerintah Malaysia bekerja sama dengan Ocean Infinity untuk melakukan pencarian pada bangkai pesawat MH370 ini. Sayangnya, proyek pencarian yang dimulai sejak 22 Januari tahun 2018 ini belum berhasil menemukan keberadaan pesawat yang sudah empat tahun menghilang ini.
(wk/silm)
