G-Dragon kabarnya dipaksa keluar dari rumah sakit meski masih harus menjalani perawatan pasca operasi.
- Eka Dewi Sofia Putri
- Sabtu, 30 Juni 2018 - 08:32 WIB
WowKeren - Senin (25/6) kemarin, Dispatch mempublikasikan artikel yang menyebutkan kalau G-Dragon Big Bang menerima perlakuan spesial selama menjalani wajib militer. Menurut Dispatch, leader Big Bang itu mendapat jatah libur sebanyak 20 hari akibat cedera kaki dan mendapatkan pelayanan spesial berupa kamar rumah sakit yang umumnya ditempati kolonel.
Belum cukup, beredar pula foto-foto halaman "Jurnal Observasi G-Dragon" di internet yang diduga ditulis oleh rekan sesama tentara yang bertugas di rumah sakit tempat G-Dragon menjalani perawatan. Jurnal tersebut memuat informasi detail mengenai G-Dragon seperti letak tahi lalat serta bentuk tato di tubuhnya, kebiasaan, obat yang diminum dan masih banyak lagi serta dianggap sebagai pelanggaran privasi.
G-Dragon sendiri masih menjalani perawatan usai operasi lutut. Namun hari ini, Sabtu (30/6), media melaporkan kalau penyanyi kelahiran 198 tersebut dipaksa keluar dari kamarnya di Rumah Sakit Angkatan Bersenjata Yangju.
Laporan media menyatakan kalau G-Dragon dikembalikan ke divisinya di Chulwon pada Jumat (29/6) tanpa persetujuan dirinya maupun pendamping sahnya. Menanggapi berita ini, perwakilan Rumah Sakit Angkatan Bersenjata Yangju menolak memberikan keterangan.
"Tolong tanyakan pada Kementerian Pertahanan Nasional untuk detail-detail yang lebih spesifik" kata perwakilan Rumah Sakit Angkatan Bersenjata Yangju. Namun di sisi lain, pihak Kementerian Pertahanan Nasional menolak dihubungi media.
Sebelumnya, media Korea Dispatch gencar menulis kalau G-Dragon memang menerima perlakuan spesial selama menjalani operasi. Sebaliknya, Kementerian Pertahanan Nasional menjelaskan bahwa Rumah Sakit Angkatan Bersenjata Yangju tempat GD dirawat tidak memiliki "ruang kolonel" seperti yang dilaporkan Dispatch.
Di sisi lain, fans G-Dragon geram dengan tindakan Dispatch yang seolah ingin menjatuhkan G-Dragon. Para fans pun kompak menyerang Dispatch dengan beramai-ramai menggunakan tagar #Dispatch_Apologize di media sosial Twitter.
(wk/dewi)
