Bantah Isu Anti-Islam, Jokowi: Untung Masyarakat Sudah Pintar
Twitter/setkabgoid
Nasional

Presiden Jokowi mengingatkan agar masyarakat tak mudah terpengaruh isu-isu yang berpotensi memecah belah.

WowKeren - Presiden Joko Widodo membagikan sertifikat tanah bagi warga Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Jumat (25/1). Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi kembali menyinggung pentingnya nilai persatuan dan kesatuan di dalam masyarakat jelang pemilihan umum (Pemilu).

Sang Presiden mengingatkan agar masyarakat tak terpecah oleh perbedaan sikap politik. Pasalnya, perpecahan tersebut hanya merugikan Indonesia.

"Antar tentangga, enggak saling ngomong-ngomong karena pilpres, pilgub. Loh-loh rugi besar kita nanti," tutur Jokowi kala memberi sambutan di acara pembagian sertifikat. "Dilihat prestasinya apa, rekam jejak seperti apa. Idenya, gagasan dalam menentukan pemimpin."

Jokowi juga menuturkan bahwa masyarakat hendaknya tak mudah terpengaruh isu-isu yang berpotensi memecah belah. Ia pun menyinggung isu mengenai dirinya yang dikabarkan anti-Islam.


Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menjelaskan bahwa isu tersebut tidak benar. Menurut Jokowi, selama ini kebijakan yang dilakukannya justru untuk kepentingan umat Islam. Salah satunya adalah penetapan hari Santri Nasional.

"Banyak sekali isu ke saya. Kriminalisasi ulama, anti Islam. Lho, saya tiap hari, tiap minggu, masuk pondok pesantren dengan ulama," terang Jokowi. "Hari santri yang buat Perpres saya, yang tanda tangan saya. Kok dibilang antiulama, anti-Islam? Bolak-balik kayak gitu kalau gampang percaya, termakan, bahaya sekali."

Ia pun bersyukur karena masyarakat kini telah pintar menyaring informasi yang berkembang. Isu-isu yang tak benar pun dianggapnya hanya bertujuan politik saja.

"Ini hanya tujuan politik, bukan yang lain-lain. Masyarakat jangan diajak ke hal yang tidak logis. Untungnya masyarakat sekarang sudah pintar-pintar," ujar Jokowi. "Negara kita negara besar. Kita sering lupa, bahwa negara ini negara besar, penduduk kita 260 juta. Bandingkan dengan Malaysia, 24 juta. Indonesia 260 juta. Ini negara besar."

Sebelumnya, isu anti-Islam yang kerap menimpa Jokowi sudah pernah dikomentari oleh Calon Wakil Presiden yang akan mendampinginya di Pilpres 2019, Ma'ruf Amin. Ia menilai bahwa Jokowi memiliki sikap menghormati ulama. Ma'ruf juga menyatakan bahwa pemilihan dirinya sebagai wakil sekaligus merupakan penghargaan terhadap organisasi Nadhatul Ulama (NU).

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru