35 Ribu Dokter Gigi Ancam Putus Kerja Sama dengan BPJS
Instagram/bpjskesehatan_ri
Nasional

Kapitasi yang rendah dinilai tidak sebanding dengan mahalnya biaya medis sehingga PDGI meminta adanya subsidi ataupun kenaikan kapitasi.

WowKeren - Persatuan Dokter Gigi Indonesia menuntut adanya perbaikan dana kapitasi lantaran jumlah yang ada saat ini masih relatif rendah. Kapitasi merupakan emtode pembayaran dalam pelayanan kesehatan. Adapun dana kapitasi yang diterima oleh PDGI hanya Rp 2.000 setiap pasien.

Ketua Umum PDGI Dr. drg. Sri Hananto Seno, Sp.BM (K)., MM mengatakan bahwa pihaknya sudah mengadukan hal ini ke Komisi IX DPR. Namun, tanggapan yang diberikan DPR tak sesuai dengan harapannya. Sehingga ia menuntut adanya kenaikan nilai kapitasi.

"Kemarin kami ke Komisi IX DPR, reaksinya tidak terlalu baik," kata Hananto dilansir detikcom pada Selasa (29/1). "Makanya kami menuntut kenaikan kapitasi."

Sri mengatakan, jika memang tidak memungkinkan untuk dilakukan kenaikan kapitasi ia meminta setidaknya ada subsidi untuk bahan dokter gigi. Sebab, bahan untuk praktek dokter gigi sangat mahal harganya sehingga subsidi diperluakn agar pihak PDGI tidak semakin merugi.

"Kalau nggak bisa naik, kami minta subsidi untuk bahan dokter gigi," lanjut Hananto. "Dokter gigi rugi karena bahan mahal sekali."


Adapun tarif tersebut menurut Hananto belum pernah mengalami perubahan sejak 2014. Ia menegaskan bahwa kapitasi yang hanay sebsar Rp2.000 tidak sebanding dengan dengan mahalnya jasa listrik dan perawat. Belum agi ditambah dengan pajak yang semakin naik.

"Tarifnya tahun 2014 sampai sekarang nggak berubah-berubah," terang Hananto. "Kedua, jasa listrik, perawat, makin naik, semua naik, pajak naik. Kaptitasi kok cuma Rp 2 ribu."

Ia mengatakan jika pemerintah tidak bisa memberi kenaikan kapitasi ataupun subsidi, ia akan mengambil langkah lain. Hananto akan memutuskan kerja sama dengan pihak BPJS jika tuntutan tersebut tak diindahkan. Sebab menurutnya, jika kerja sama terus dilakukan maka justru dokter gigi yang akan semakin rugi.

"Kalau kenaikan tidak, subsidi tidak, satu-satunya jalan kita sudah pikirkan sejak lama," ujar hananto. "Daripada dokter gigi rugi, maka kami akan lakukan tidak kerja sama dengan BPJS."

Hananto sangat berharap agar pemerintah memperhatikan keluhannya itu. Sebab jika tidak, 35 ribu dokter yang tergabung dalam PDGI terpaksa mengakhiri kerja sama dengan BPJS.

"Inilah yang kita sedikit menekan pemerintah, tolonglah diperbaiki supaya dokter gigi tidak lepas dari BPJS," imbuh Hananto. "Kami punya 35 ribu dokter gigi. Kalau tidak, terpaksalah akan tidak mengikuti kerja sama dengan BPJS."

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru