Yusril Ihza Terancam Akan Digulingkan Oleh Kader PBB Lewat Wacana Muktamar Luar Biasa
Nasional

Beberapa caleg PBB yang masih memegang hasil Ijtima Ulama dan mendukung Prabowo-Sandi menggulirkan wacana Muktamar Luar Biasa.

WowKeren - Yusril Ihza Mahendra yang menyatakan dukungan Partai Bulan Bintang (PBB) diberikan pada paslon nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, terus menuai polemik. Beberapa protes pun datang dari dalam badan partai sendiri.

Kader PBB dari Sumatera Barat bahkan ada yang mengaku sudah mundur dari partai. Tak hanya pengunduran diri, wacana muktamar luar biasa PBB untuk menggulingkan posisi Yusril sebagai Ketua Umum pun bergulir.

Salah satu calon anggota legislatif (caleg) DPR RI dari PBB daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat VI (Depok-Bekasi), Habib Muchsin Alatas, mengaku sudah ada langkah persiapan muktamar luar biasa tersebut. Pasalnya, beberapa caleg PBB masih memegang hasil Ijtima Ulama yang mendukung paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Di antara yang kita dorong saat ini adalah soal muktamar luar biasa," terang Habib Muchsin, Selasa (29/1). "Tapi yang berhak memutuskan itu adalah Majelis Syuro dan Dewan Syariah."

Habib Muchsin mengaku bahwa komunikasi terkait wacana tersebut sudah dipersiapkan. Ia menuturkan bahwa kini ada timnya yang sudah berkomunikasi dengan Majelis Syuro, Mahkamah Partai, serta para wali amanah yang ikut mendirikan PBB.


"Kita (caleg PBB pendukung hasil ijtima' ulama) akan dorong agar bikin sikap taktis dan strategis secepat mungkin," terang Habib Muchsin. "Bila tidak kita akan melepaskan keanggotaan dari PBB."

Hal senada juga diungkapkan oleh caleg PBB untuk DPR RI dari Dapil Sumbar I, Irfianda Abidin. Ia mengungkapkan kekecewaannya pada Yusril yang telah mengabaikan keputusan Majelis Syuro untuk mengikuti hasil Ijtima Ulama.

Oleh karena itu, Irfianda menyebut bahwa para caleg PBB yang masih memegang keputusan Majelis Syuro menginginkan adanya Muktamar Luar Biasa untuk mengganti posisi Yusril. Ia juga mengaku bahwa saat ini sudah ada calon yang bersedia menggantikan posisi Yusril.

Yang dibutuhkan hanyalah mekanisme organisasi kepartaian. "Secepatnya akan kita persiapkan untuk menuju muktamar luar biasa PBB ini," jelas Irfianda.

Menurut Irfianda, wacana Muktamar Luar Biasa ini sudah mendapat persetujuan dari beberapa anggota Majelis Syuro dan tokoh pendiri PBB. Apabila wacana tersebut benar akan terselenggara, Irfianda berharap Muktamar Luar Biasa dapat digelar sebelum Pilpres 2019.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait