Jokowi Diberi Gelar 'Cak Jancuk' Saat Deklarasi Alumni Jatim, Pembawa Acara Ungkap Alasannya
Instagram/jokowi
Nasional

Meskipun gelar 'cak jancuk' yang diberikan pada Jokowi memiliki makna khusus, namun dikhawatirkan kata-kata tersebut bisa disalahartikan.

WowKeren - Joko Widodo alias Jokowi menghadiri kampanye deklarasi dukungan terhadap dirinya yang dilakukan oleh Forum Alumni Jawa Timur di Surabaya pada Sabtu (2/2). Dalam acara tersebut , Jokowi sempat diteriaki "jancuk" oleh para pendukungnya.

Pembawa acara, Djadi Galajapo, bahkan menyematkan gelar "Cak Jancuk" untuk Jokowi. Sekretaris Deklarasi Alumni Jawa Timur Teguh Prihandoko menyayangkan pemberian gelar tersebut.

Bahkan, ia mengaku kaget ketika pembawa acara mengeluarkan kata-kata tersebut. Ia menilai bahwa pembawa acara mungkin terbawa emosi hingga menyuarakan kata-kata seperti itu.

"Untuk sebutan 'jancuk' itu keluar dari Pak Djadi Galajapo sendiri, kami tidak tahu," kata Teguh dilansir detikcom pada Senin (4/1). "Mungkin saat itu dia terlalu emosional dan terbawa suasana. Ini dari pihak alumni Unair sendiri menyayangkan dan kaget keluar kata-kata 'jancuk' itu kemarin."


Sementara itu, gelar "Cak Jancuk" yang diberikan pada Jokowi memiliki arti khusus. Kata "cak" merupakan kepanjangan dari cakap, agamis, dan kreatif. Sedangkan "jancuk" merupakan singkatan dari jantan, cakap, ulet, dan komitmen.

"Mengapa disebut 'cak'? Karena 'cak' adalah, cakap, agamis, dan kreatif. Itulah Cak Jokowi," kata Djadi selaku pembawa acara di Surabaya, Sabtu (2/2). "Kalau sudah 'cak', maka ndak komplet kalau tidak ada 'jancuk'. Maka Jokowi adalah 'jancuk'. Apa itu 'jancuk'? Jantan, cakap, ulet, dan komitmen, saudara-saudara."

Meski "jancuk" yang dimaksud bukan umpatan, namun Teguh tetap menyayangkan pemberian gelar tersebut. Sebab menurut Teguh, kata "jancuk" bisa bisa disalahartikan jika disampaikan kepada orang yang bukan warga Kota Pahlawan. Apalagi acara deklarasi tersebut tak hanya dihadiri oleh alumni asal Surabaya, tapi juga Solo, Semarang, dan kota lainnya.

"Acara ini kan acara orang-orang intelektual, yang tidak hanya dihadiri oleh orang-orang Surabaya saja, melainkan dari alumni dari Kota Solo, Semarang dan lainnya," lanjut Teguh. "Jadi semuanya kaget. Intinya kami hanya menyayangkan saja keluar kata-kata itu."

Hal serupa juga disampaikan oleh Gama Andrea, perwakilan Alumni SMAK Santa Maria. Penggunaan kata "jancuk" bisa menimbulkan konotasi yang berbeda. "Harusnya dilewati dan dihindari perkataan itu, jika disampaikan kepada orang yang tidak kenal akan memiliki konotasi yang berbeda," kata Gama dilansir detikcom pada Senin (4/2).

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait