Lion Air Hingga Garuda Ditinggal Penumpang Pasca Kebijakan Bagasi Berbayar dan Tiket Pesawat Meroket
Nasional

Sejumlah bandara dikabarkan sepi penumpang pasca kebijakan bagasi berbayar dan mahalnya tiket pesawat.

WowKeren - Penerapan kebijakan bagasi pesawat berbayar rupanya menimbulkan dampak yang cukup besar bagi dunia penerbangan Indonesia. Pasalnya, sejumlah bandara internasional dikabarkan sepi penumpang.

Salah satu bandara yang terdampak dan terlihat sepi penumpang adalah di Terminal 1 Bandara Soekarno Hatta yang menjadi tempat penerbangan domestik. Bahkan, sejumlah toko juga dikabarkan mendapatkan kerugian hingga 50 persen.

Kendati demikian, Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah I Bandara Soekarno Hatta, Herson, menjelaskan jika hal tersebut diakibatkan musim sepi penumpang. "Penurunan penumpang itu karena pas lagi low season (musim sepi). Dari tahun ke tahun yang namanya bulan Januari, Februari, dan Maret rata-rata setiap tahun itu low season," terang Herson seperti dilansir TribunNews pada Sabtu (9/2).

Namun, Herson juga tak menampik adanya fenomena sepi penumpang lantaran kebijakan bagasi berbayar dan mahalnya tiket penerbangan pesawat. Herson lantas menjelaskan jika penurunan jumlah penumpang akibat kebijakan tersebut tak jadi masalah lantaran dinilai masih wajar.


Sementara itu, penurunan jumlah penumpang juga berdampak pada sepinya Bandara Hang Nadim, Batam. Sejumlah maskapai penerbangan dikabarkan membatalkan jadwal mereka usai sepi penumpang. Pada Kamis (7/12) kemarin, tercatat ada 14 penerbangan yang dibatalkan.

Maskapai yang batal terbang tersebut di antara dari Lion Air, Citilink, Wings Air, hingga Garuda. "Hari ini yang membatalkan itu ada dari maskapai Garuda satu penerbangan, Lion ada sembilan penerbangan, Wings Air ada tiga penerbangan, dan Citilink ada satu penerbangan," terang Direktur BUBU Bandara Hang Nadim Batam, Swarso, masih dilansir TribunNews pada Sabtu (9/2).

Taksi konvensional juga menjadi satu dari beberapa sektor ekonomi yang turut terdampak dengan kebijakan bagasi berbayar dan harga tiket pesawat yang mahal. "Penurunannya sangat drastis sekali karena (taksi) online, ditambah dengan bagasi berbayar ini," aku pengemudi taksi konvensional bernama Joko Sutopo, dilansir dari Republika pada Sabtu (9/2).

Akibat sepi penumpang ini, Sutopo juga menjelaskan bahwa banyak perusahaan taksi konvensional yang gulung tikar. "Di Yogya, ada 19 perusahaan taksi yang sudah kolaps," pungkas Sutopo.

(wk/silm)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait