Peringkat ke-6 Negara Terindah di Dunia, Jokowi Minta Pariwisata Indonesia Terus Digenjot
Nasional

Menurut Jokowi, peluang bidang pariwisata untuk menyumbang devisa terbanyak bagi Indonesia sangat besar.

WowKeren - Keindahan alam Indonesia telah diakui oleh dunia. Tanah Air sukses duduk di peringkat ke-6 dalam daftar negara terindah di dunia yang dirilis oleh penerbit ternama asal Inggris, Rough Guides.

Melihat potensi wisata Indonesia yang sangat besar, Presiden Joko Widodo pun angkat bicara. Menurut Jokowi, peluang bidang pariwisata untuk menyumbang devisa terbanyak sangat besar.

"Peluang pariwisata sangat besar sekali," tutur Jokowi dalam acara Gala Dinner Peringatan HUT ke-50 Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dilansir Antara, Senin (11/2). "Kita masuk 6 besar negara terindah di dunia kemudian kita juga masuk 10 besar negara yang wajib dikunjungi."

Peringkat tinggi Indonesia di mata dunia dapat diolah menjadi brand tersendiri. Jokowi pun mengharapkan agar devisa yang dihasilkan dari sektor pariwisata dapat semakin bertambah.

"Ini brand yang tinggal kita garap agar pariwisata bisa memberikan devisa paling banyak," terang Jokowi. "Meskipun devisa pariwisata sudah mencapai USD 16 miliar. Sudah mengalahkan kelapa sawit, mengalahkan CPO. Sekarang sudah paling tinggi."


Untuk mempromosikan wisata Indonesia, Menteri Pariwisata (Menpar) disebut sudah mengusulkan anggaran kepada Presiden. Tak tanggung-tanggung, usulan anggaran tersebut mencapai Rp 7 triliun.

"Saya pernah menyampaikan ke Menpar sebenarnya butuhnya berapa sih untuk promosi. Pak Menpar minta Rp 7 triliun dari sebelumnya Rp 1 triliun," tutur Jokowi. "Enggak apa-apa sebenarnya, tapi pertanyaannya produknya sudah siap belum. Saya lihat destinasinya belum siap."

Oleh sebab itu, pemerintah kini berkonsentrasi untuk menggarap 10 destinasi wisata yang dikenal sebagai "10 Bali Baru". Dari 10 destinasi, 4 di antaranya akan diprioritaskan untuk dikembangkan dari sisi infrastruktur. Keempat destinasi tersebut adalah Mandalika, Danau Toba, Labuan Bajo, dan Borobudur.

Jokowi pun berjanji bahwa pembangunan yang dilakukan akan merata di seluruh Indonesia. "Kita tidak Jawa sentris, tapi Indonesia sentris," terang Jokowi.

Terkait dengan janji tersebut, Jokowi juga melihat betapa mendesaknya pembangunan jalan Trans Papua. Pembangunan infrastruktur tersebut dinilai sangat penting karena berhubungan dengan biaya transportasi dan logistik, termasuk distribusi bahan bakar minyak (BBM).

"Saya perintahkan agar menyamakan harga BBM. Saya beri waktu setahun tapi baru berhasil hampir 2 tahun. Ternyata enggak mudah," jelas Jokowi. "Kuncinya beli pesawat khusus untuk BBM."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru