Jokowi Tanggapi Isu Miring Sudirman Said Soal Freeport
Instagram/KemensetnegRI
Nasional

Eks Menteri ESDM Sudirman Said menyebut Jokowi pernah menggelar pertemuan yang tak biasa dengan Bos Freeport.

WowKeren - Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sudirman Said, menyebut ada pertemuan rahasia antara Presiden Joko Widodo alias Jokowi dengan Bos Freeport, Mc Moran (FCX) James Moffet. Pertemuan tersebut untuk membahas perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia.

Menurut cerita versi Sudirman, dalam pertemuan itu telah disepakati soal surat izin yang dibuat tanggal 7 Oktober 2015. Adapun Sudirman menilai bahwa surat tersebut merupakan cikal bakal perpanjangan izin Freeport di Indonesia.

Waktu itu, Sudirman masih menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Ia membantah jika surat tersebut dibuat oleh dirinya. "Surat 7 Oktober 2015. Jadi surat itu seolah-olah saya yang memberikan perpanjangan izin, itu persepsi publik,” kata Sudirman di Jakarta, Rabu (20/2).

Terkait hal ini, Jokowi membantah jika dirinya melakukan pertemuan diam-diam dengan Moffet. Selain itu, kesepakatan perpanjangan kontrak Freeport juga tidak didapat hanya dengan satu kali pertemuan, namun beberapa kali.

"Nggak sekali dua kali ketemu. Gimana sih, kok diam-diam?" kata Jokowi di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (20/2). "Ya Ketemu bolak balik, nggak ketemu sekali dua kali."

Jokowi mengatakan bahwa pertemuan yang digelar selama beberapa kali tersebut memang untuk membahas perpanjangan kontrak. "Ya perpanjangan, dia kan minta perpanjangan. Pertemuan bolak-balik memang yang diminta perpanjangan, terus apa?" tanya Jokowi.


Jokowi heran dengan cerita yang disampaikan oleh Sudirman. Ia menegaskan bahwa pertemuannya dengan Bos Freeport adalah pertemuan biasa.

"Diam-diam gimana? pertemuan bolak-balik. Kalau pertemuan pasti ngomong gak diam-diaman. Ada-ada saja," terang Jokowi. "Ya biasa lah. Ketemu dengan pengusaha ya biasa saja, ketemu konglomerat biasa saja, ketemu yang sekarang biasa saja, ngapain saya...,"

Sebelumnya, diberitakan bahwa Indonesia telah berhasil mengakuisisi saham Freeport sebesar 51 persen. Capaian tersebut, kata Jokowi, merupakan hasil jerih payah selama bertahun-tahun.

"Ya kita ini kan diminta untuk perpanjangan," imbuh Jokowi. "Tapi sejak awal saya sampaikan, bahwa kita memiliki keinginan itu, masa nggak boleh?"

Sementara itu, Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan bahwa ketika dirinya ditugaskan oleh Jokowi untuk melakukan perundingan, semua negosisasi dimulai dari awal. Ia menyebut kala itu presiden sudah memberikan arahan yang sangat tegas.

"Arahannya sudah jelas," kata Jonan di kantornya, Jakarta, Rabu (20/2). "Pertama, (pengambilalihan saham) 51 persen. Kedua, harus bangun smelter. Ketiga, jadi IUPK. Keempat, penerimaan. Akhirnya, seperti yang kita ketahui."

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait