Viral Video Ibu-Ibu Kampanye Hitam Sebut 'Azan Dilarang dan Kawin Sejenis Sah Jika Jokowi Menang'
Nasional

Dibantah oleh pihak BPN Prabowo, TKN Jokowi-Ma'ruf Amin mengaku akan melaporkan dan menelusuri asal video yang merugikan pihak paslon nomor 01 itu.

WowKeren - Jelang Pilpres 2019 yang dilangsungkan pada bulan April mendatang, dunia politik Indonesia semakin memanas. Baru-baru ini, beredar sebuah video kampanye hitam yang menyerang calon presiden petahana, Joko Widodo. Dalam video, terlihat ibu-ibu yang mensosialisasikan kampanye "Anti-Jokowi".

Dalam video viral yang banyak tersebar di media sosial tersebut, terlihat beberapa ibu-ibu tengah memberikan sosialisasi kepada seorang pria tua. Berdurasi hampir satu menit, ibu-ibu dalam video tersebut terdengar berbicara dalam bahasa Sunda.

Dikutip dari Detik pada Senin (25/2), salah satu ibu menjelaskan beberapa hal negatif yang akan terjadi jika Jokowi menang dalam Pemilu 2019. "Suara azan di masjid akan dilarang, tidak akan ada lagi yang memakai hijab. Perempuan sama perempuan boleh kawin, laki-laki sama laki-laki boleh kawin," terang seorang Ibu dalam bahasa Sunda.


Mengetahui adanya kampanye hitam ini, pihak Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin mengaku akan segera menelusuri asal video tersebut. "Kami akan menelusuri siapa yang melakukan kampanye hitam tersebut. Darimana ibu-ibu ini mendapatkan informasi dengan mengampanyekan hoax dan fitnah keji seperti ini," terang Jubir TKN, Ace Hasan Syadzily.

Sementara itu, pendapat mengenai tersebarnya video viral ini juga diberikan oleh calon wakil presiden pasangan Jokowi, Ma'ruf Amin. Ia turut menyesalkan adanya hoaks-hoaks yang beredar jelang Pemilu. "Ngawur itu. Itu fitnah dan hoax, ada hoax begitu," ucap Ma'ruf di Hotel Aryaduta Gambir, Jakarta Pusat, pada Minggu (24/2).

Di sisi lain, pihak Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno membantah jika kampanye tersebut berasal dari anggotanya. "Kalau dari BPN jelas bukanlah, pola kerja kami fokus penyampaian visi-misi program dan mekanisme lawan kecurangan pemilu," terang juru bicara Direktorat Advokasi BPN, Habiburokhman, pada Minggu (24/2).

(wk/silm)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru