Mahfud MD Bongkar 'Kebobrokan' Kemenag Soal Jual Beli Jabatan Rektor, Ada yang Dimintai Rp 5 M
Nasional

Hal tersebut diungkapkan Mahfud dalam program 'Indonesia Lawyers Club' edisi Selasa (19/3).

WowKeren - Penangkapan mantan Ketua Umum PPP Romahurmuziy alias Rommy mendapat banyak sorotan dari banyak tokoh bangsa. Salah satunya adalah mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD.

Setelah sempat berkomentar tentang operasi tangkap tangan (OTT) Rommy, Mahfud membongkar kejanggalan yang terjadi di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag). Hal tersebut diungkapkannya dalam program "Indonesia Lawyer Club" edisi Selasa (19/3).

Menurut Mahfud, indikasi jual beli jabatan di lingkungan Kemenag sudah sangat parah. Mahfud juga mengungkap indikasi jual beli jabatan untuk pemilihan rektor hingga kepala kantor wilayah (kanwil).

Pemilihan rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2019-2023 dinilai janggal. Tak hanya itu, kejanggalan juga terdapat pada pemilihan rektor UIN Makassar dan Ketua STAIN Meulaboh.

Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, juga sempat disinggung lantaran tak melantik Andi Faisal Bakti. Padahal, Andi telah memenangkan pemilihan rektor UIN sebanyak dua kali.


"Jual beli jabatan, untuk UIN itu ada kasus yang sangat luar biasa," ujar Mahfud. "Itu Profesor Andi Faisal Bakti dua kali menang pemilihan rektor di UIN, tidak diangkat."

Buntutnya, Andi sempat mengajukan gugatan ke pengadilan. Putusan pengadilan pun memenangkan Andi dan meminta Menteri Lukman untuk melantiknya sebagai rektor. Namun sayang, Andi tak juga dilantik.

"Saya ajak ke pengadilan, saya bantu, menang di pengadilan (dan) inkrah. Perintah pengadilan harus dilantik," terang Mahfud. "Tapi tidak juga, diangkat rektor lain."

Tak berhenti sampai di situ, Mahfud juga mengaku bahwa Andi sempat didatangi orang dan diminta membayar Rp 5 miliar apabila ingin dirinya dilantik sebagai rektor. Mahfud menyebut dirinya mendapat informasi tersebut dari mantan Sekjen Kemenag.

"Andi Faisal Bakti ini orangnya masih ada, dan dia pernah didatangi orang dimintai Rp 5 miliar untuk jadi rektor," ujar Mahfud. "Saya dengar dari orang lain, pak Jasin (mantan Sekjen Kemenag) dengar dari orang, mungkin dia dengarnya dari pak Andi Faisal Bakti. Cuma pak Jasin agak halus, enggak nyebut nama. Saya sebut namanya biar tidak dianggap ini gosip."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru