Hal itu merupakan bagian dari komitmen Sandiaga untuk mengintegrasikan data masyarakat Indonesia melalui e-KTP.
- Zodiak Yanuarita
- Rabu, 20 Maret 2019 - 19:21 WIB
WowKeren - Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno berniat untuk membeli kembali saham Indosat dari Qatar Telecom yang merupakan pemilik grup Ooredo. Tentu saja, rencana ini akan ia lakukan saat terpilih di Pilpres nanti.
Sandiaga mengakui bahwa rencana Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk membeli kembali saham Indosat adalah ide yang bagus. Untuk itu, ia ingin agar rencana ini segera direalisasikan.
"Sebetulnya ide Pak Jokowi untuk buyback Indosat itu bagus," kata Sandiaga di Jakarta Timur, Rabu (20/3). "Ke depan, kita akan usahakan dan bicara dengan Qatar."
Rencana Sandiaga untuk membeli kembali saham Indosat bukanlah tanpa alasan. Hal ini berhubungan dengan komitmennya untuk mengintegrasikan data-data masyarakat Indonesia.
Menurutnya, Indosat saat ini banyak menguasai data-data yang diperlukan untuk sistem integrasi e-KTP. Untuk itu, jika ia ingin memaksimalkan fungsi e-KTP maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan menguasai data.
Untuk itu, ia akan membicarakan hal ini dengan Qatar. Ia berharap Qatar mau bekerja sama untuk memberikan kedaulatan Indonesia terkait akses data.
"Salah satu yang mau kita dorong kan e-KTP, tapi kita juga harus menguasai data," tutur Sandiaga. "Kita akan bicara dengan Qatar bagaimana kolaborasi yang bisa dilakukan agar Indonesia punya kedaulatan data."
Selain Indosat, Sandiaga mengatakan bahwa Telkomsel juga memegang peranan penting. Untuk itu, jika Telkomsel dan Indosat bisa dikuasai negara maka hal itu juga akan berdampak pada penguasaan data.
"Jika Telkomsel dan Indosat dikuasai oleh pemerintah, 80 persen data masyarakat dipegang oleh kita," jelas Sandiaga. "Saat ini mayoritas saham Indosat masih dipegang Qatar."
Ooredo sendiri merupakan perusahaan telekomunikasi yang berbasis di Qatar. Adapun perusahaan ini memegang saham terbesar Indosat. Pada 2002 lalu, Ooredo telah mengakuisisi saham Indosat sebesar 41,9 persen yang dilepas oleh pemerintah.
Sebelumnya, Sandiaga mengungkapkan akan memaksimalkan fungsi e-KTP. Salah satunya ia ingin agar kartu tersebut bisa digunakan untuk mengakses sejumlah program layanan pemerintah sehingga tidak perlu menerbitkan kartu-kartu lainnya.
(wk/zodi)
