Meski sudah genap dua tahun, nyatanya kasus penyerangan yang menimpa Novel Baswedan hingga kini masih belum terungkap jelas. Melalui sebuah surat, Prabowo menyampaikan pesan untuk Novel.
- Zodiak Yanuarita
- Kamis, 11 April 2019 - 18:57 WIB
WowKeren - Kamis (11/4), genap dua tahun sudah kasus penyerangan yang menimpa penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan berlalu. Sayangnya, kasus tersebut hingga kini masih belum menemui titik terang.
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menunjukkan perhatiannya kepada Novel. Lewat Akun Twitter miliknya, Prabowo berpesan kepada Novel untuk terus bersemangat. Ia berharap agar Novel tetap pantang menyerah untuk senantiasa menegakkan kebenaran dan kejujuran.
"Membela kebenaran kebenaran dan kejujuran adalah kehormatan," tulis Prabowo dalam surat yang diunggah di akun Twitter miliknya pada Rabu (10/4). "Saya yakin Bung Novel Baswedan adalah pendekar pejuang dan pembela keadilan."
Doa dan semangat saya selalu untuk Bung Novel Baswedan. Maju terus pantang menyerah! pic.twitter.com/5UVXM5CX6j
— Prabowo Subianto (@prabowo) April 10, 2019
Bagi Prabowo, risiko yang harus dihadapi oleh seorang pejuang keadilan memang tidak mudah. Meski demikian, ia berharap agar Novel terus berjuang pantang mundur.
"Luka dan gugur dalam pertempuran adalah risiko seorang pendekar," lanjut mantan Danjen Kopassus itu. "Maju terus pantang menyerah!"
Sementara itu, Novel berharap agar Joko Widodo alias Jokowi sebagai presiden mampu untuk mengungkap kasus ini. "Tentunya Pak Jokowi sebagai pemimpin kita, saya berharap membukakan jalan bagi upaya penegakan kebenaran dan keadilan yang menemui jalan buntu ini," kata Novel di kediamannya di Jakarta Utara, Kamis (11/4).
Ia mendesak agar Jokowi segera membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF). Menurut Novel, aparat penegak hukum maupun Kapolri tidak bersungguh-sungguh dalam mengungkap kasus ini. Sebab walau bagaimanapun juga, aparat KPK bertugas melindungi negara sehingga layak mendapat perlindungan.
"Maka saya dan kawan-kawan (KPK) mendesak Bapak Presiden untuk membentuk tim gabungan pencari fakta," tegas Novel. "Karena realitasnya penegak hukum atau Pak Kapolri tidak dengan sungguh-sungguh mengungkap."
(wk/zodi)
